Jumat, 20 Juli 2012

Surabaya - Jakarta - Jeddah

Liburan sekolah. Yippi! Kata-kata sederhana yang bisa bikin gue salto muterin alun-alun Lumajang sangking senengnya. Setelah kurang lebih satu minggu dibuat galau gara-gara Ujian Akhir Sekolah, akhirnya gue bisa santai. Waktu pekan ujian sekolah gue jarang pegang laptop, tapi setelah ujian kelar, laptop jadi sering gue mainin (baca: aniaya). Gue jadi sering online, dan tentu buku pelajaran gue packing di kardus buat dimasukin ke gudang *ketawa puas. 
   
Liburan kali ini, gue dan keluarga berencana umroh. Oh ya, perlu diingat kalo gue nge-post ini bukan dengan niatan sombong, pamer, atau hal negatif lainnya. Melainkan gue pengen nge-share gimana kelakuan gokil gue disana.

First, gue dan keluarga pergi ke Surabaya dulu, kita berangkat dari bandara Juanda ke Jakarta. Tau nggak apa yang paling gue takutin saat itu? Pesawat. Ya, pesawat! gue takut banget naik pesawat! takut banget! (sengaja gue ulang ulang biar dramatis). Bayangan yang timbul saat gue denger kata 'pesawat' adalah pesawat jatuh hingga hal yang paling sepele yaitu telinga sakit. Sebelum gue berangkat, gue sempat sms ke beberapa temen gue buat nanya gimana caranya ngilangin sakit telinga waktu naik pesawat. Jawabannya beragam, ada yang bilang, 'ngunyah permen karet', ada yang nggak tau, ada juga yang ngasih saran absurd, "nggak usah naik pesawat aja bro", gue langsung gondok. Setelah gondok gue kempis, gue coba browsing di internet, yang ada gue malah tambah parno. Serem-serem banget yang nge-share tentang sakit telinga waktu naik pesawat. Ada yang telinganya sampe keluar darah, ada yang sampe tuli, banyak banget pokoknya deh. Ada yang paling serem, yaitu banyak yang bilang kalo kita lagi flu, disarankan jangan naik pesawat. Gue juga nggak ngerti apa hubungannya, mirisnya waktu itu gue lagi flu! gue lagi flu! (sengaja diulang biar dramatis). Gue mencoba cuek, secara gue kan bawaannya tenang dan santai. 

Malemnya gue nggak bisa tidur.

Besoknya, kita sekeluarga cabut dari hotel ke bandara Juanda. Di perjalanan ke bandara, gue udah keringat dingin. Sesampainya di bandara, gue mulai salah tingkah sangking paniknya, buktinya: waktu gue kebelet pengen ke toilet, gue salah masuk ke starbucks sangking paniknya. Untungnya gue nggak buka celana terus kencing disitu, bisa-bisa gue digebukin keamanan. Setelah puas kencing, gue kembali ke rombongan. Ada instruksi yang mengharuskan kita segera masuk ke bandara soalnya pesawat yang kita tumpangi udah hampir sampai di bandara Juanda. Semakin masuk ke bandara, keringat dingin semakin banyak. Ya, gue emang lebay. Dengan mata berkantung gara-gara kemarin malam nggak bisa tidur, gue beraniin diri. Akhirnya gue sampai di waiting room bandara Juanda. Nunggu disitu lebih serem daripada lihat adegan mutilasi. Nggak adil banget, gue disuruh nunggu di ruangan yang berdinding kaca, dengan pemandangan pesawat yang mondar mandir (eh?). Tentu, gue makin parno. Akhirnya, kita semua diinstruksikan untuk segera menaiki pesawat. Tepat di depan kabin pesawat, kaki gue gemetar. Pramugarinya nanya, "seat nomer berapa mas?", sangking parnonya, gue sempet salah mengartikan seat (kursi) dengan shit (tai). 

Gue duduk di seat 14A, tepat di samping jendela pesawat. Hasrat untuk mecahin kaca jendela dan lompat keluar semakin menggebu-gebu ketika pesawat akan terbang. Akhirnya, pesawat terbang dengan stabil. Gue mulai tenang. Singkat cerita, sekitar 1 jam kemudian kita akan mendarat di bandara Soekarno-Hatta, Jakarta. Ya, ini hal yang paling serem ketika kita naik pesawat. Rasanya semua darah berpindah ke kepala, berat banget rasanya. Tapi untungnya, gue nggak ngerasain sakit telinga sama sekali. 

Setelah keluar dari pesawat, gue buru-buru ke toilet buat cuci muka, kepala gue masih terasa berat. Tapi saat itu gue dihadapkan pada kenyataan yang menakutkan yaitu gue harus cepet-cepet ke waiting room bandara Soekarno-Hatta buat nerusin perjalanan ke Jeddah yang memakan waktu 8 jam! 8 jam pemirsa!

Keringat dingin mulai bercucuran.

Akhirnya gue masuk ke kabin pesawat, pesawat kali ini 2 kali lebih besar daripada pesawat sebelumnya. Kursinya juga lebih empuk, kali ini gue nggak berada di pinggir jendela lagi, melainkan di tengah. Gue bisa sedikit bernafas lega. Pesawat mulai terbang, meninggalkan tanah air tercinta Indonesia menuju negara yang suci yaitu Arab Saudi. 8 jam tentu bukan waktu yang singkat bagi gue yang phobia pesawat. Waktu yang panjang ini gue habisin buat tidur, bangun, makan. Mau ke toilet aja gue takut, cuaca lagi nggak bagus sehingga pesawat sedikit nggak stabil. Maka dari itu, gue harus nahan hasrat buat ke toilet selama 8 jam! 8 jam pemirsa!

Singkat cerita, kita sampai di Jeddah, baru aja keluar dari pesawat, suhu udara panas banget! Ibaratnya itu persis waktu muka kita ada di depan tungku api. Panas dan pengap jadi satu. Hal yang jadi masalah waktu pertama kali menginjakkan kaki di Jeddah bukanlah udaranya, melainkan: gue kebelet boker. Gimana nggak kebelet, gue nahan sakit perut di pesawat selama 8 jam! 8 jam pemirsa! Sontak, gue buru-buru nyari toilet. Untungnya di witing room ada toilet. Gue salto sangking senengnya. Setelah masuk ke toilet, gue dihadapkan dengan kenyataan pahit: gue harus ngantri panjang! Ada sekitar 6 orang yang ngantri waktu itu, gue urutan ke-7. Rata-rata orang berada di toilet itu 10 menit, kesimpulannya gue harus nunggu 60 menit! 60 menit! Bisa-bisa gue boker di celana. Untungnya, orang yang ngantri kebanyakan kencing doang, jadi nggak lama-lama amat. Setelah gue berada tepat di depan stall toilet, gue akhirnya masuk juga. Lagi-lagi gue dihadapkan pada kenyataan pahit, lobang jambannya aneh banget! WC jongkok tapi aneh, lobangnya kagak ada airnya, jadi kalo kita boker otomatis tokai yang kita buang langsung mendarat dengan mulus di ujung lobang jamban. Oh betapa miris nasib gue waktu itu. Gue udah siap-siap ambil posisi jongkok. Ngeliatin lobang jamban jumawa itu, gue langsung nggak kebelet.

20-07-2012


9 komentar:

dick mengatakan...

cerita agan bikin ane ngakak sampai jungkir balik, :D

Rifqi Kodok mengatakan...

haha :D
thanks udah baca gan! :)

Anonim mengatakan...

ya Tuhan ndut, iki sek dhek bandara wes pahit nasibmu. sungguh berat perjuanganmu menuju ke tanah suci kawan :D

Unknown mengatakan...

Haha XD

Rifqi Kodok mengatakan...

@anonim (no name): haha, cobaan mungkin :D thanks for read
@ahmad bilal: jiah, ketawa nih anak xD

Faiq mengatakan...

miris -___-"

Anonim mengatakan...

2 bulan lagi gw juga mo umroh insyaallah tapi cerita lu bikin gw parno, sekali2 ngakak juga sih hahaha :D

Rifqi Kodok mengatakan...

haha, good luck bro

Unknown mengatakan...


-----------------------------------------------------------------------
ds DEWASTREAMING MOVIE
DEWA MOVIE
FILM ONLINE STREAMING
NONTON MOVIE ONLINE
FILM DEWASA ONLINE MOVIE
NONTON FILM SEMI STREAMING
--------------------------------------------------------------------------------------------

Posting Komentar

 
;