Kucing, ya, itu salah satu hewan favorit gue. Sebenarnya banyak yang gue suka, mulai dari hamster, ikan hias, aneka macam burung, dan yang akhir-akhir ini yaitu "kucing". Akhir-akhir ini kucing gue tingkahnya aneh banget, kalau dideketin, bawaannya dia "ngeong-ngeong" terus, kalau malem juga gitu, suaranya mirip bayi nangis. Setelah mengumpulkan referensi tentang fenomena kucing gue yang aneh ini, gue dapet kesimpulan kalau kucing gue ini "minta kawin" ! Satu keluarga langsung parno. Bingung nyariin pasangan yang cocok. Banyak banget yang harus dipertimbangin, mulai jenis, kesehariannya, sampai hal kecil seperti "pup" turut dipermasalahkan, masalahnya, kucing gue bias pup di "tempat kotak" yang diisi pasir, harga pasirnya bisa sampai 50.000 rupiah, gue curiga jangan-jangan ini pasir ada emasnya, mahal amat.
₪₪₪₪₪₪₪₪₪₪₪₪
Sampai sekarang, kucing gue udah umur 1 tahun, masih "single". Tingkah lakunya makin aneh. Mungkin dia kagak sabar minta dikawinin. Tapi ada rasa salut ke ucing gue, dia sabar buat nunggu "pasangan hidupnya" lebih dari 2 tahun, soalnya usia kawin kucing rata-rata 10 bulan. Bahkan cinta tetap berlaku indah pada hewan, bukan hanya manusia. Gue langsung mati-matian nyari kucing yang cocok buat kucing gue.
₪₪₪₪₪₪₪₪₪₪₪₪
Sama halnya dengan gue yang mati-matian nyari cinta, sama dengan prinsip ekonomi, kalau cinta ditolak itu ibaratnya kita mau beli barang, tetapi uang kita kagak cukup. Jadi harus siap segalanya kalau mau nembak cewek, tapi menurut gue itu prinsip cinta yang salah. Kalau gue, lebih baik tampil apa adanya, tidak mengada-ada, karena lebih baik kita dicintai apa adanya, bukan karena ada apanya.
₪₪₪₪₪₪₪₪₪₪₪₪
Gue pernah waktu itu pacaran dengan seorang cewek, lebih muda 2 tahun dari gue. Dia baik banget, sampai pada suatu hari dia ngobrol sama gue, "Kamu tambah gemuk ya, kalau ketemuan pake jaket ya" | "ha? buat apa sih?" | "Ya biar nggak kelihatan gemuk-gemuk amat" | "Oke deh" . Seperti biasa, cinta mengalahkan segalanya. Lama-kelamaan gue merasa hubungan gue dengan dia memudar. Mungkin cinta kita udah redup, pudar, gelap dalam hati, sekarat dan sirna (efek samping kebanyakan baca bukunya Kahlil Ghibran). Akhirnya gue mutusin dia, gue merasa dia tidak mencintai gue apa adanya, melainkan dia mencintai gue sesuai yang dia mau. Mungkin sama dengan kucing gue, meskipun dia lama banget nunggu pasangannya, tapi dia tetap sabar, Dari pengalaman itulah, gue mendapatkan pencerahan, lebih baik "menunggu" tetapi dalam artian "tidak pasrah" dan berakhir "indah, daripada "tergesa-gesa" dalam artian "terpaksa" dan berakhir "tidak indah"
01-04-2012
1 komentar:
NDANG NIKAHNO KUCINGMU IKU SAK'AKEENN 3:
Posting Komentar