Minggu, 29 April 2012 2 komentar

Cinta Monyet?

   Cinta. Ya, lagi-lagi kata itu yang sekarang ada di benak gue. Entah kenapa tiba-tiba gue inget masa-masa dimana pertama kali gue mengenal yang namanya cinta. Waktu gue SD, gue udah ngerasain yang namanya cinta sama seseorang. Sebut aja namanya Dea. Jujur, waktu gue masih SD, gue nggak mikirin yang namanya penampilan, gue hanya bocah gemuk dengan celana dan baju kedodoran dan tentunya rambut deodorant style ala zaman 80-an. Sangking 'lawas'-nya penampilan gue, sampai-sampai banyak sarang laba-laba di tubuh gue. Kembali ke Dea, ya, dia adalah tipikal cewek korban iklan dengan rambut panjang sampai pantat, kadang gue bingung gimana bedain dia dengan kuntilanak. Tapi kenapa gue bisa suka sama dia? jujur, sampai sekarang gue juga bingung. Prinsip gue waktu itu hanya, "gue suka sama dia".
------------------------------------------
   Pendekatan pertama gue lakuin dengan cara: minjemin dia komik. Gue tau kalo dia suka banget baca komik, masalahnya, waktu gue SD, komik gue terlalu vulgar. 'Shinchan'. Ya, banyak banget adegan Himawari (adiknya shinchan) tarik-tarik titit kakaknya, ini jelas vulgar banget buat anak seumuran gue. Akhirnya waktu liburan, gue sempatin ke gramedia buat beli komik sebanyak-banyaknya. Komik yang baru gue beli itu akhirnya gue pinjemin ke dia. Tentu dia seneng banget gue pinjemin komik banyak banget. Selain itu, gue pernah ngerasain 'FTV Moment', adegan dimana seorang cowok nabrak seorang cewek yang lagi bawa buku banyak, akhirnya bukunya jatoh, ditolongin sama tuh cowok, kenalan, terus jadian. Tapi bedanya, 'FTV Moment' gue cuman sebatas kenalan. Miris banget memang, tapi entah kenapa gue nggak ada penyesalan sama sekali sampai sekarang.
------------------------------------------
    Jadi 'FTV Moment' itu gue alami waktu proses pembelajaran dimulai di kelas. Kalo nggak salah waktu itu gue kelas 4 SD. Bel masuk bunyi, anak-anak yang ricuh di luar kelas langsung masuk dan diem. Maklum, waktu itu pelajarannya guru killer di SD gue. Kalo ada salah satu siswa yang nggak ngerjain PR, bisa-bisa dihukum jalan merangkak keliling lapangan sekolah. Jujur, waktu itu keringat dingin mulai keluar dari sekujur tubuh gue. Bukan karena guru killer itu, tapi karena waktu itu gue lagi duduk sebangku bareng Dea. Gue gugup, gue salah tingkah. Nggak sengaja gue jatuhin buku dia, gue ber-inisiatif mau ngambil tuh buku, waktu mau gue ambil. 'Duk!' kepala gue benturan dengan kepala Dea yang ternyata juga mau ngambil tuh buku. Kita ketawa lepas. "Tolong jangan ramai waktu pelajaran saya ya!", tiba-tiba terdengan suara lantang menyeramkan yang tak lain adalah guru killer gue. Sontak kita langsung diem. 
------------------------------------------
   Sebulan setelah gue minjemin komik ke Dea, akhirnya dia balikin. Waktu di balikin komik gue, dia bilang ke gue, "makasih ya". Muka gue langsung merah mendengar kalimat sederhana yang dilontarkannya. Ada yang aneh dengan tumpukan komik gue, di tumpukan komik itu terselip kertas dengan tulisan sederhana ala Dea, tulisannya, "Thanks ya, asik banget komiknya". Gue langsung orgasme tiga kali sambil berdiri. Itulah momen-momen terakhir gue deket sama Dea, kelas 5 gue udah nggak satu kelas lagi sama dia, begitu-pun waktu kelas 6. Sampai sekarang, gue nggak pernah kontak lagi sama dia, emang gue satu SMA sama dia, tapi kita nggak pernah saling menyapa apalagi ngobrol. Rasa cinta gue dulu hilang gitu aja, nggak berbekas. Mungkin itu yang namanya cinta monyet, berpindah dari satu hati ke hati lain atau seringkali kita sebut 'move on', tapi bedanya yang ini nggak berbekas, nggak meninggalkan jejak di hati yang sebelumnya pernah dihinggapi oleh 'monyet' yang nggak lain adalah 'diri kita sendiri'.

29-04-2012
Jumat, 20 April 2012 9 komentar

X3 : My 'Freak' Class

   Temen-temen sekelas gue banyak yang protes gara-gara gue nulis entry tentang kelas X3 cuman dikit. Sumpah demi jamban pasar, nulis entry dengan banyak karakter itu nggak mudah. Tangan gue bisa kena kram akut. Maka dari itu, gue nulis tentang X3 ini bertahap dan sekarang sampai tahap kedua. Kali ini gue cerita tentang kegiatan kelas 'aneh' gue pada saat pramuka. Tepat hari dimana gue nulis entry ini (20-04-2012), kelas gue kebagian 'Prusik'. Itu tuh, olahraga yang menguji adrenalin, manjat-manjat tali yang dikaitkan di pohon, sumpah gue takut setengah mati. Bukan karena apa, gue takut kalo tuh pohon nggak kuat nahan beban gue. Nggak lucu aja kalo di headline koran lokal tertulis "Bocah SMA berukuran jumbo merobohkan pohon segede gaban dengan biadab". Bisa-bisa gue disunat ulang.
ஜ¤═════¤۩۞۩¤═════¤ஜ
   Ya, kelas gue emang terkenal sebagai kelas paling malas dalam urusan pramuka. Dari total 32 anak, maksimal yang datang pramuka cuma 15 anak. Ya, giat banget emang. Waktu kelas kita kebagian prusik, yang dateng sekitar 15 anak, itu udah banyak banget bagi gue. Parahnya, kelas gue pernah yang dateng cuman 1 anak! Kembali ke pramuka, Waktu itu Lumajang panas banget, sampe-sampe gue ngelakuin tarian hujan biar hujan deras. Ngomong-ngomong soal prusik, gue nggak bakalan mau nyoba kegiatan yang satu ini, setelah sekian lama melakukan perdebatan siapa yang bakalan nyoba, akhirnya ada dua temen gue yang mau jadi korban. Mereka adalah Rifky (KW super gue) dan Pink (jujur gue nggak tau nih anak kok dipanggil 'Pink'). Semua berjalan lancar, sampai pada saat Rifky ada di ujung tali, entah kenapa ada pemandangan ganjal. Di daerah (ehm) 'selangkangan', ada sesuatu yang menonjol. Jujur ini random dan absurd banget. Dengan biadab, Rifky pose dengan gayanya yang absurd dan 'vulgar', dia bilang ke gue, "Woi, fotoin dong!", dengan selangkangan yang tetep menonjol. Ini penampakan fotonya: 
Bocah absurd dengan selangkangannya
Ekspresi para homo melihat selangkangan























Keterangan Foto:

Foto kiri: Rifky dengan bangganya menunjukkan selangakannya yang menonjol degan jumawa dan Pink yang terpaksa narsis.

Foto kanan: Ekspresi para homo X-3 yang bahagia banget lihat selangkangan cowok kesepian.
ஜ¤═════¤۩۞۩¤═════¤ஜ
   Setelah kejadian mencengangkan dan cukup striptease  itu selesai, giliran Ganung selaku ketua kelas yang 'sok berani' nyoba prusik. Padahal dia ngompol  di celana. Sambil baca doa semoga selangkangan dia nggak menonjol, akhirnya dia beraniin diri. Awalnya cukup lancar, tapi sampai setengah perjalanan (baca: tali), akhirnya dia nyerah juga. Alasannya capek, padahal dia nyerah gara-gara selangkangan mulai menonjol. Oh ya, gue udah siap tari tor-tor kalo Ganung collapse gara-gara phobia ketinggian, tapi gue nggak jadi nari tor-tor gara-gara dia masih hidup. Sama dengan Rifky, nih bocah sempat-sempatnya foto dengan pose setengah homo, lagi-lagi gue jadi fotografer dadakan. Nasib. Akhirnya, dengan sogokan 1 gelas es doger, gue rela jadi fotografer Ganung (baca: homo). Dan, ini hasilnya:
Seutas tali tak berdosa digrepe bocah homo
Ekspresi Agung yang siap-siap nari tor-tor






















Keterangan foto:

Foto kiri: Ketua kelas dengan biadab menggauli seutas tali tak berdosa

Foto kanan: Agung, temen gue yang siap-siap nari tor-tor tau ketua kelasnya hampir mati
ஜ¤═════¤۩۞۩¤═════¤ஜ
   Ya, kelas gue emang kebanyakan cowoknya punya muka homo dan mesum. Gue juga takut kalo satu kamar dengan salah satu dari mereka. Gue takut digrepe-grepe. Maka dari itu, kalo satu kamar dengan salah satu dari mereka, sebelumnya lobang pantat gue tutup pake semen. Ya, itulah sekilas kegiatan kelas gue yang aneh. Nantikan entry baru tentang kelas yang absurd ini. Sekian dari gue. Salam Sepur !

Special For My 'Freak' Class X-3 

20-04-2012
Kamis, 19 April 2012 2 komentar

PROPOSAL LDR

   LDR? singkatan dari apa ya? Long Dick Reduction? Light Dependent Resistor? bukan, tapi Long Distance Relationship. Ya, kata-kata yang cukup bikin kita semua galau. LDR itu ibarat kita pengen beli barang di Lumajang, tapi adanya di Jakarta. Gue juga pernah satu kali LDR dengan cewek dari Surabaya. Awalnya dari YM-an ~> Kirim-kirim Foto ~> Sms-an ~> Jadian ~> Berakhir tragis (putus). Singkat banget memang. Banyak banget masalah yang harus kita lewati, bejibun banget. Jarak lah, setia lah, janji lah, saling percaya lah, apa lah. Tapi dari pengalaman itu, gue dapet tips yang gue rasa berguna bagi yang lagi LDR. Ini dia proposal (resmi banget ya?) gue tentang LDR: 
٠•●●●●●●●●●●●●●●●●●●•٠
PERMASALAHAN: JARAK
PENYELESAIAN: Jadikan jarak itu sebagai sebuah ujian, bukan suatu masalah. Memang berat banget rasanya, tujuan udah jelas: nikah, tapi apa kita bisa memenuhi tujuan itu sedangkan kita dipisahkan oleh jarak? Ya, gue emang gagal ngelewatin masalah yang satu ini, tapi cobalah hadapi ujian ini dengan satu hal: keyakinan. Kelak, jika kita yakin satu sama lain, niscaya kata 'jarak' itu tetaplah hanya sebuah kata yang tanpa beban dan bisa kita lewati dengan angkuh.  

PERMASALAHAN: KEPERCAYAAN
PENYELESAIAN: Mungkin ada suatu hal yang mengganjal di hati saat kita LDR, yaitu, apakah bisa kita memegang teguh janji yang telah kita buat, yaitu saling setia satu sama lain, nggak ada kata mendua, nggak ada kat selingkuh, nggak ada kata bosan. Berat? memang. Kuncinya hanya satu, positive thinking ke pasanganmu. Percayalah bahwa dia akan selalu menjaga komitmen yang telah kalian buat. With great confidence, great goal is not an impossible thing. Come on, you can do it, friends !

PERMASALAHAN: KOMUNIKASI
PENYELESAIAN: Modal besar merupakan salah satu masalah LDR. Kalo kita pacaran jarak dekat, mau beliin baju, makanan, atau apapun pasti gampang banget. Komunikasi juga begitu, setiap malam minggu ketemuan, ngobrol bareng, banyak deh. Tapi kalo LDR? tuh kan nyesek. Mau kirim baju atau hadiah apapun susah banget, pake jasa pengiriman segala, apalagi ngirim makanan, gue nggak bisa ngebayangin tuh makanan sampe disana jadi wujud apa. Tapi gue yakin, asalkan komunikasi kita jaga tiap hari baik lewat sms, telpon, YM, Skype, Facebook, twitter, dan apapun yang bisa dengan mudah menjaga komunikasi tetap berjalan dengan baik. Kuncinya yaitu jangan biarkan komunikasi kalian renggang sedikitpun. Rasa curiga otomatis timbul kalo gitu, misal : "Tumben ya dia nggak sms? mungkin ada cewek lain di sana". Ya, itu pasti. Tapi seperti yang gue bilang tadi, jaga komitmen yang telah kalian sepakati sebelumnya.

PERMASALAHAN: SEKALI-SEKALI BERKUNJUNG
PENYELESAIAN: Liburan panjang pasti ada kan? ya, manfaatkan dan uangkan waktu kamu sehari aja untuk mengunjungi dia meski sekedar ke rumahnya dan ngobrol-ngobrol doang. Itulah kelebihan LDR yang tidak dipunyai oleh SDR (Short Distance Relationship), satu jam aja berada di rumah pasangan LDR kita pasti berarti banget ke depannya. Kepercayaan akan timbul dan semakin kuat. Jadi yang terpenting, sekali-kali berkunjunglah ke rumahnya. (Duit mana duit?!)

PERMASALAHAN: JALANI DENGAN IKHLAS
PENYELESAIAN: Gimana caranya ya kita bisa tahu pacar kita yang nan jauh disana dekat dengan siapa, atau apa lah yang bisa bikin kita garuk-garuk tanah. LDR itu mengajarkan tentang keikhlasan. Ikhlas dengan apa yang pasangan kita lakuin di sana, asalkan saling percaya dan bisa menjaga komitmen. Tapi kalo ada bukti yang cukup bahwa pasangan kamu 'mendua' atau 'selingkuh' (kenapa gue jijik ya waktu nulis ini?) buat apa diterusin? Ingat, bahwa cinta bukan terbentuk karena pendekatan yang sangat lama, melainkan cinta terbentuk karena dua insan yang saling percaya dan keduanya telah menyentuh hati keabadian. Yang terpenting, berdoalah agar hubungan kalian tetap kokoh dan bisa sampai ke tujuan akhir: menjalani hidup bersama dalam satu bahtera yang dinamakan cinta
٠•●●●●●●●●●●●●●●●●●●•٠
   Sekian proposal gue tentang LDR, tapi perlu kalian tahu, gue trauma dengan yang namanya LDR, samapi saat ini gue ogah banget LDR. Tapi jika kalian merasa mampu, jangan sia-siakan rasa mampu itu. Keep your love with him/her, but hold on each other a commitment that you made before. SALAM SEPUR! (bukan super).

It is my word, what yours?

19-04-2012

4 komentar

5 THINGS THAT 'SINGLE' HATE

   Gue sebagai orang normal tentu pernah mengalami suka duka dalam pacaran. Tapi pastinya gue yang lagi jomblo sekarang benci dengan beberapa tingkah orang berpacaran yang gue rasa berlebihan dan tidak berperikejombloan terhadap para jomblo termasuk gue. Bukan hanya gue, jomblo yang lain juga pasti nyesek banget lihat tingkah orang pacaran yang 'hiperbola'. Gue yang mewakili perasaan dan kekesalan mereka akan menuliskan apa aja yang termasuk ke dalam kategori 'hiperbola', check this out.
▬ ▬▬▬▬▬▬▬ ▬▬▬▬▬▬▬ ▬
1. Couple T-Shirt
   Gue pernah malam minggu jalan-jalan di suatu mall, tentu banyak banget sepasang kekasih meluangkan waktunya untuk shopping bareng dengan selalu bergandengan tangan di dalam mall. Gue nggak bisa ngebayangin kalo udah nyampe kasir, gimana bayarnya ya? Apalagi banyak banget yang pake Couple T-Shirt. Lo nggak ngebayangin gimana perasaan gue? Yang cowok pakai 'addicted to her' sambil ada gambar nunjuk ke arah ceweknya, sedangkan yang cewek pake 'addicted to him' sambil ada gambar nunjuk ke arah cowoknya. Sebenarnya wajar-wajar aja emang, tapi yang bikin gue risih itu kata-kata 'addicted'. Lo kira ganja? Apakah setiap pasangan kalo pulang ke rumah bakalan ngisep dalem-dalem pasangannya layaknya ngisep ganja? Kalo udah gitu, gue mau pake baju apa?! Apa gue harus pake baju 'addicted to this' sambil ada anak panah nunjuk ke arah selangkangan? Bisa-bisa gue dikira homo. So, pikirkan dulu perasaan orang lain (jomblo) sebelum membeli Couple T-Shirt, setidaknya pilih tulisan yang biasa aja.

2. Panggilan Alay
    Jadi ceritanya waktu itu gue lagi buka facebook dan gue lagi galau-galaunya. Seperti biasa, kerjaan gue sebagai jomblo cuma bisa 'refresh beranda', siapa tau dengan me-refresh beranda, galau gue ilang (jujur gue nggak tau apa hubungannya). Eh, gue malah lihat wall to wall yang freak banget, isinya "Selamat pagi, pipi", lima menit kemudian dibales ama cowoknya, "Selamat pagi juga, mimi". Buset nih anak. Orang yang udah nikah aja jarang yang manggil pipi-mimi. Lagian, sejak kapan huruf vokal "A" diubah menjadi "I". Parahnya, gue pernah tau ada pasangan yang punya panggilan mickey-minnie. Bingungnya, kenapa mereka mau dipanggil dengan nama seekor tikus pedhophil?

3. Tulis-Tulis Nama di Pasir
    Pagi itu, gue dan keluarga berlibur ke Pasir Putih. Ya, emang indah banget pemandangan dan sejuknya udara pantai, tapi ada satu hal yang bikin gue risih setengah mati sebagai jomblo. Gue lihat sepasang kekasih, kalo menurut gue masih remaja, nulis-nulis nama mereka di pasir! Kalo cuma nulis-nulis nama di pasir sih wajar, tapi mereka foto bareng di deket ukiran nama mereka dan memasang pose alay, jari telunjuk menempel di bibir. Sontak, gue muntah dan....ngambang ditelan ombak. Gunanya apa sih? jujur gue bingung. Meskipun mereka nulis nama mereka di pasir, lambat laun nama mereka bakal hilang gara-gara ombak. Saran gue, jangan nulis-nulis nama pacar di pasir jika di sekitar kalian ada jomblo. Lebih baik ukir baik-baik nama pasangan kalian di hati kalian sendiri, daripada nulis-nulis nama di pasir yang menurut gue freak, menjijikkan dan tentu tak seabadi ukiran nama di hati.

4. Status Hubungan Facebook
    Seperti biasa, gue buka-buka facebook nggak jelas. Gue nggak sengaja lihat, ada temen gue yang status hubungannya dari 'lajang' diperbarui jadi 'menikah'. Tentu gue sebagai temennya merasa bahagia, tapi yang gue curiga, nih anak kan seumuran ama gue, dan masih satu sekolah sama gue, tapi kenapa status hubungannya udah menikah ya? Kalo orang yang nggak terlalu kenal, pasti mengira nih bocah terlibat kasus 'seks bebas' sehingga menikah dini. Jujur, gue sama sekali nggak bangga mengumbar status hubungan dengan 'vulgar' di Facebook (bilang aja lagi jomblo, ndut). Eh, siapa yang buka-buka aib gue di dalam kurung itu? kurang ajar!

5. Mojok
  Ini yang paling bahaya. Waktu gue muter-muter GOR Wirabhakti Lumajang, gue nemuin banyak pasangan, yang cowok masang muka mesum, yang cewek masang muka pasrah mojok bareng di sudut-sudutt GOR Wirabhakti yang pastinya gelap dan sepi. Lo mau pacaran apa mau bikin anak? Jujur gue bingung, kalo gue jadi ceweknya, gue bakalan nampar tuh cowok dan membiarkan dia nangis sambil galau di sudut GOR yang gelap dan sepi. Padahal banyak banget tempat yang lebih terang dan rame. Tapi kenapa malah milih yang gelap dan sepi? lo mau nyari jangkrik? 
▬ ▬▬▬▬▬▬▬ ▬▬▬▬▬▬▬ ▬
   Ya, itulah lima hal yang dibenci oleh para jomblo termasuk gue, tapi gue menyadari, bukan hidup namanya kalo nggak ada satu hal-pun yang kita tidak suka. Let our life go on as usual, with something that we hate and with something that we love, if you do, your life will not be empty and dark, but it will be bright and fun. 

It is my words, what yours?

19-04-2012
Rabu, 18 April 2012 6 komentar

MERINDING DISKO

   Entah kenapa, gue pengen update entry tentang liburan. Kali ini, gue mau cerita tentang liburan gokil ala gue, Dova, Dicky, Khafidz dan Agung (lagi). Ya, waktu itu liburan SMP kelas sembilan. Pilihan jatuh pada "BALI". Yippi! alamak! amigos! sayur! Seneng setengah mati gue bisa liburan ke Bali yang terkenal sebagai objek wisata paling diminati para turis, termasuk gue. Sebelumnya, guru kita udah janji kalo kita semua bakal menginap di hotel berbintang. Kelihatannya keren banget bisa nginep di hotel berbintang, tapi setelah nyampe di hotel, gue baru nyadar kalo tuh hotel ternyata bintang dua. Dengan ornamen ala Bali dan patung-patung yang hampir ada di setiap sudut, membuat hati gue yang riang dan senang menjadi takut dan..... pengen cepet pulang.
¤═════════۞══════════¤ 
   Kita semua menginap disana selama tiga hari dua malam, ada satu masalah besar yang gue alami, yaitu: GUE TAKUT. Udah pasti gue nggak bakalan bisa tidur nyenyak selama dua malam. Rasa takut gue memudar setelah gue tahu kalo gue bakal tidur bareng empat temen absurd gue (Dova, Dicky, Khafidz, Agung). Mirisnya, kamar kita terletak di pojokan yang gelap, disitu ada menara air yang menjulang tinggi. Ya, rasa takut gue yang memudar langsung memuncak lagi. Malam pertama, kita menghabiskan malam dengan keliling-keliling hotel, mampir dan berantakin kamar temen yang lain, main gitar sambil nyanyi-nyanyi nggak jelas, lempar-lemparan kacang, dan banyak lagi kegiatan gokil ala kita berlima malam itu. Dan beruntung, nggak ada kejadian aneh malam itu, hanya saja, GUE CUMA TIDUR 1 JAM! 1 JAM! (caps lock jebol).
¤═════════۞══════════¤ 
   Hari kedua, mata gue berkantung cukup gede gara-gara kurang istirahat. Ya, gue cukup keren waktu itu, gara-gara gue dibilang seperti keturunan China sangking gedenya kantung mata gue. Pagi dan siang kita semua pergi ke banyak objek wisata di Bali, jujur gue lupa namanya. Seru banget emang, momen itu nggak disia-siain sama salah satu temen gue,  yaitu Dova. Dia nembak seorang cewek yang dia suka dari dulu, dan hasilnya: mereka berdua jadian. Tapi malamnya, keadaan jadi beda jauh dengan pagi dan siang. Entah kenapa, suhu jadi turun drastis dan dingin banget. Lagi-lagi rutinitas kira berlima keliling-keliling hotel nggak jelas. Waktu kita berliima ngelewatin salah satu kamar, entah kenapa pintu kamar langsung ditutup, mungkin takut kamarnya kita porak-porandakan dengan biadab dan tidak 'berperikekamaran'.
¤═════════۞══════════¤ 
   Kita mutusin buat nggak tidur sama sekali malam ini, jam 12 malam masih belum ada yang tidur di antara kita berlima. Tapi 15 menit kemudian, Dova mutusin buat tidur, dia matiin lampu kamar dan tanpa sengaja dia melihat sosok manusia dibungkus kain putih dengan jumawa berdiri di atas menara air tepat di sampiing kamar kita. Dia semakin penasaran dan melihat lebih dekat dari jendela, sonta dia teriak, "BUSET! ADA POCONG WOI! AAAAAA!", jerit dia persis ABG labil kejepit pintu. Dova lompat dengan biadab ke kasur gue dan... hancur. Ya, kasur yang pastinya kita nggak tau milik siapa, hancur kena tindihan biadab dari seorang yang biadab. Sontak gue ikutan takut dan buru-buru nutupin muka dengan selimut. "Lo beneran liat pocong, dov?", tanya gue dengan perasaan takut. "Beneran, liat aja sendiri kalo nggak percaya!", jawab dia dengan muka yang sama dengan gue. Agung yang kelihatan santai banget langsung mengecek dengan melihat ke arah jendela, dia bilang dengan muka datar, "Beneran ada ternyata", dia langsung tidur tengkurap dengan selimut di atasnya. Buset nih anak, kelihatannya doang berani, eh malah takut juga. Gue dan Dova mutusin buat keliling-keliling hotel (lagi). Kita cerita kejadian ini ke temen-temen yang ternyata juga belum tidur malam itu, lebih tepatnya jam 12.30 dini hari. Eh, mereka yang denger cerita kita malah ketawa nggak percaya. Langsung saja gue dan Dova memporak-porandakan kamar mereka dengan biadab.
¤═════════۞══════════¤  
   Hari terakhir di Bali, kita habiskan dengan pergi ke Pantai Kuta (baca: Kute). Agenda kita yang sebenarnya adalah: ngobrol dengan bule. Yang lainnya fasih banget ngobrolnya, eh kita berlima malah ngobrol dengan bule mabuk. Dengan kesotoy-an kita dalam berbahasa inggris, kita berlima ngobrol dengan topik yang nggak jelas banget seperti, "Are you have been married, sir?", kosa kata kita berlima berantakan banget waktu itu, cuman Dova aja yang fasih. Sandal gue hilang ditelan ombak waktu itu, akhirnya gue pulang ke hotel dengan kaki telanjang. Untungnya waktu di pantai, nggak ada temen gue yang nulis-nulis nama pacarnya di pasir. Bisa-bisa gue muntah dan ngambang di laut. Sesampainya di hotel, kita mengemas barang dan bersiap pulang, setelah kita siap, kita semua keluar dari kamar, gue menutup pintu dan.....merinding.

18-04-2012

0 komentar

WEIRD & FREAK BUT FUN

   Liburan. Ya, kata-kata itu yang dinanti para siswa. Sekolah gue ngasih libur empat hari. Lagi-lagi gue ngabisin liburan ke Malang bareng empat temen yang absurd banget. Mereka adalah Tyo, Yazeed, Agung, Bilal. Gue males banget mau nulis biodata mereka disini. Pokoknya intinya sama, mereka semua gokil dan absurd banget. Kali ini kita nginep di rumah neneknya Tyo. Baru aja nyampe, eh malah langsung cabut ke Matos tanpa istirahat sebelumnya. Lanjut.
 ■■■■■■■■■■■■■■■■■■
   Sesampainya di Matos, kita makan di salah satu restoran Pizza ternama di Indonesia. Jujur, ini pertama kalinya gue makan disitu. Gue dan Yazeed memutuskan buat masuk duluan, sementara Tyo, Agung, dan Bilal nyari oleh-oleh. Pas kita masuk, ada pelayan wanita masang muka dengan senyum sumringah banget menyambut kita berdua, "Selamat datang di *tiiiiiiit , berapa orang kak?" , tanya dia dengan senyum yang terlihat "memaksa", lagian dia kenapa manggil kita kakak ya? "Anu, lima orang mbak", jawab gue dengan muka aneh. "Baik, mari saya antar". Dengan elang yang kita tunggangi, akhirnya kita sampai di meja bundar besar dengan piring-piring kosong yang sudah ada. Baru aja duduk, pelayan tadi nanya-nanya lagi, "Sudah nyaman duduknya kak?" lagi-lagi dengan senyum memaksa. "Iya, udah kok mbak", jawab gue sambil lihat-lihat menu. Baru aja lihat menu, dia tanya-tanya lagi, "Gimana? sudah memutuskan mau pesan yang mana?". Gimana mau konsentrasi lihat menu kalo setiap lima detik ditanya-tanya dengan pertanyaan yang nggak penting. Akhirnya kita berlima sepakat memesan makanan dan minuman yang sama. Bukan karena apa, kita pengen aja pelayan itu cepet-cepet pergi dan biarin kita duduk nyaman. "Kita pesan oriental chicken lima", "Pilihan yang tepat sekali!", kata pelayan tersebut dengan mengangkat dua jempolnya. "Terus, minumnya kita pesan mixberry lima". "Pilihan yang tepat sekali!", lagi-lagi dengan muka yang kelihatan bahagia banget."Boleh saya ambil daftar menunya?", tanya dia. "Boleh mbak", jawab gue. "Boleh saya pergi?", tanya dia lagi. "Boleh mbak". "Ditunggu ya kak, kira-kira lima belas menit, jika perlu bantuan saya, saya ada disitu", sambil menunjuk ke arah meja pelayan. "Oh, iya mbak", kata gue. Setelah makanan datang, mbak-mbak yang tadi dateng lagi dan nanya lagi, "Gimana kak? enak nasinya?". "Uh, enak kok mbak". "Ada yang mau dipesan lagi?". gue pengen jawab "Iya mbak, saya pengen mbak segera pergi dari meja kita dan biarin kita makan dengan tenang". Tapi gue urungkan, takut ditabok pake daftar menu. Setelah perut kita kenyang dengan makanan dan pertanyaan nggak penting dari mbak-mbak tadi, kita keluar.
■■■■■■■■■■■■■■■■■■
   Kita memutuskan buat ke gramedia. Kita beli beberapa buku, ini daftar buku yang kita beli:
Gue ~> buku tentang tips menulis novel (kategori: keren)
Tyo ~> buku desain (CorelDraw) (kategori: unyu)
Yazeed ~> buku tentang website (kategori: mantap)
Agung ~> koran (kategori: tolol)
Emang di Lumajang kagak ada koran? jauh-jauh liburan ke Malang, eh ujung-ujungnya beli koran. Setelah puas beli buku, kita ke TimeZone. Disana kita rugi besar, ngeluarin uang sampe 50.000, ujung-ujungnya dapet snack yang bisa dibeli dengan harga 500. Sebenarnya kita pengen nonton The Raid, tapi dompet kita yang tadinya agak tebal jadi tipis banget, akhirnya nggak jadi nonton.
■■■■■■■■■■■■■■■■■■
   Puas maen game di TimeZone, kita nyari souvenir di lantai satu. Ada kejadian aneh yang Gue dan Tyo alami, waktu itu kita nyari-nyari jam tangan, eh apa karena muka kita muka kriminal, kita dikira mau ngambil barang diam-diam sama penjualnya. Dia tanya ke kita, "Mas, mau beli apa mau ngambil barang?", tanya dia dengan muka siap nabok. "Ya nyari jam mas, mau beli", jawab gue dengan muka bingung. Tapi akhirnya kita nggak beli, kesel banget. Baru kali ini gue dikira maling. Sontak, gue lari ke toilet dan berkaca sambil teriak, "BENARKAH MUKA SAYA MUKA KRIMINAL!? BENARKAH!?", sambil nangis-nangis.
■■■■■■■■■■■■■■■■■■
   Capek keliling-keliling matos, kita pulang. Di rumah neneknya Tyo, kita berlima menyibukkan diri dengan bermain PES 2011 di laptop Bilal. Tidak ada rutinitas lain. Satu kamar kecil diisi oleh kita berlima. Tidur-pun juga begitu, satu kasur lima orang. Dua orang berbadan jumbo (gue dan Tyo), dua orang berbadan sedang (Bilal dan Agung), satu orang berbadan kecil (Yazeed) tidur dengan biadab di atas kasur berukuran sedang. Jujur aja, gue nggak bisa tidur malam itu. Kegiatan malam gue isi dengan buka-buka HP mereka semua dan membaca inbox masing-masing. Ya, gue emang lancang dan tanpa kompromi.

18-04-2012



Minggu, 15 April 2012 0 komentar

SIMPLE FANTASTIC GIRL

   Pagi itu, seperti biasa gue tidur terlentang dengan laptop dan TV menyala. Gue sms-an dengan unreuited love gue, namanya Elsha (nama disamarkan). Elsha ini tipikal cewek yang tomboy tapi sikapnya lugu banget, itulah yang gue suka dari dia. Setiap kali gue ketemuan atau jalan bareng sama Elsha, dia pasti pake T-Shirt biasa dengan celana jeans hitam. Normal-normal aja, dia tetep keliatan cantik meski penampilannya sederhana banget. Dia nggak mau ribet-ribet dalam hal pakaian, gue pun juga begitu. She is simple fantastic girl.
■□■□■□■□■□■□■□■□■□■□■□■□■□■
   Besoknya, hari minggu. Kita berdua janji ketemuan di salah satu warung cilot ternama di kota Lumajang. Dia tiba-tiba ngajak ketemuan gue. Tumben banget? biasanya gue yang ngajak ketemuan Elsha. Sekitar jam 10 pagi, gue jemput dia di rumahnya pake Honda beat biru gue yang jumawa. Seperti biasa, dia berpakaian simple tapi cocok dengan ke-tomboyannya. T-Shirt hitam dengan celana jeans biru 3/4. Gue terpesona waktu itu, dia cantik banget dengan penampilan serba simple ala dirinya itu. Dia tanya ke gue, "jadi kemana nih?". Gue tersadar dari lamunan gue, "Oh, ke warung cilot aja". "Hmm, oke deh. Yuk", ajak dia. Di perjalanan, gue ngobrol banyak dengannya, kata Elsha, dia kemarin dimarahi bokap-nya gara-gara sikapnya yang santai banget dalam hal pelajaran. Elsha bilang, dia ngajak gue biar penatnya bisa hilang. Gue senyum-senyum najong waktu itu, gue bahagia banget dibilang bisa ngilangin penat cewek secantik Elsha.
■□■□■□■□■□■□■□■□■□■□■□■□■□■
   Sesampainya di warung cilot, kita pesan masing-masing satu porsi cilot, Elsha pesan jus sirsak favoritnya, gue pesan jus anggur. Tumben hari ini gue gugup duduk berhadapan dengan Elsha, mungkin karena gue punya tugas buat ngilangin penatnya. Gue mulai obrolan dengan guyonan-guyonan ringan. Dia ketawa kecil. Gue liat dia tersenyum di sela-sela kita ngobrol. Manis banget. Sampai pada akhirnya gue kehabisan bahan obrolan, gue diem, Elsha juga diem sambil buka HP-nya. Dia tetap senyum. Gue semakin salting dibuatnya. Gue tatap matanya dalam-dalam, gue pengen ngomong kalo gue cinta banget sama dia, tapi gue rasa belum tepat waktunya. Tanpa sadar, gue bilang ke dia, "Gue pengen terus seperti ini", goblok banget gue. Dia balas singkat, "Gue juga". Gue langsung senyum-senyum najong mendengar respon dia. Terkadang, keceplosan bisa membawa berkah. Kita saling diem-dieman lagi. Gue santap sedikit cilot kesukaan gue. Setelah semua habis, gue nggak mau cepat-cepat beranjak pulang. Gue pengen lebih lama lagi bersama Elsha. Setelah kita ngobrol-ngobrol kira-kira 30 menit, dia ngajak gue pulang.
■□■□■□■□■□■□■□■□■□■□■□■□■□■
   Di perjalanan pulang, gue tanya ke dia, "Kemana lagi nih? langsung pulang?". "Gimana kalo muter-muter alun-alun? gue bosen di rumah". "Oke", gue menyanggupi. Saat Honda beat gue masuk ke areal alun-alun, kira-kira dua kali kita muter-muter alun-alun, Elsha melontarkan satu kalimat yang bikin gue bahagia banget hari ini, dia bilang, "Makasih ya buat hari ini, asik banget". "Iya, sama-sama", gue bahagia lihat dia bahagia. Gue udah dua tahun deket sama Elsha, tapi gue masih belum merasa siap untuk nyatain perasaan gue ke dia. Gue berpendapat cinta bukan terbentuk karena berapa lama pendekatan yang kita lakukan, tapi berapa banyak kebahagiaan yang gue berikan ke dia. Kalo udah dirasa cukup, baru gue to the point ke dia. Setelah empat kali putaran, gue anterin dia pulang.
■□■□■□■□■□■□■□■□■□■□■□■□■□■
   Di depan gang rumahnya, gue berhenti. Elsha turun dan senyum ke gue tanpa berkata apa-apa. Gue balas senyumnya, lalu dia beranjak ke rumahnya. Gue diem sebentar, baru kali ini gue dapet senyum yang tulus banget dari orang yang gue suka. Akhirnya gue pulang. Gue diem di kamar berantakan ala gue. Headset di kuping memainkan lagunya The Beatles - Something. Gue senyum-senyum sendiri, persis orang gila. Memang, cinta bisa bikin kita gila. Sampai saat ini, detik ini, dimana gue lagi nulis entry ini, gue masih merasa belum cukup kebahagiaan yang gue berikan untuk Elsha. Ya, belum cukup.

15-04-2012

 
Jumat, 13 April 2012 8 komentar

X-3 : My 'crazy' class

   Entry kali ini, gue mau cerita tentang kelas gue di SMA yang "absurd" banget, lebih tepatnya kelas X-3 SMA Negeri 02 Lumajang. So, check this out !
ஜ۩ஜ₪₪₪₪₪₪₪₪₪₪₪ஜ۩ஜ
   Setiap pagi, kelas gue pasti ricuh nggak karuan. Semua pada bingung ngerjain PR, tanpa kecuali. Gue pun juga begitu, setiap kali gue masuk kelas, yang terbesit di pikiran gue adalah: "emang ada PR ya?". Gue selalu lupa, ya itulah hal bodoh dari gue yang sulit banget diilangin. Malem sebelumnya, gue santai-santai aja di rumah, tidur-tiduran sambil buka laptop, paginya gue langsung parno setengah mati, "Anjing! gue belum ngerjain PR!". Absurd banget kan? Begitu juga dengan temen-temen yang satu pemikiran dengan gue ini:
 ╔════════════════════════╗
Namanya Rifky Putra Herminanto, ya namanya  emang hampir sama dengan gue, tapi dia ini KW super-nya gue. Demen banget kentut di depan temen-temennya. Sekali kentut, gerombolan nyamuk bisa mati sekaligus. Jadi jangan heran kalo kaum nyamuk dendam banget ama bocah yang satu ini. Ngomong-ngomong soal kentut, dia ini paling jago. Frekuensi yang dihasilkan besar banget sehingga bisa membangunkan gerombolan tupai yang lagi hibernasi.





------------------------------------------------------------------

 Yang ini namanya Rama, cita-citanya pengen jadi dokter dan pengen masuk ke jurusan kedokteran universitas brawijaya. Bisa diliat dari mukanya, nih bocah emang polos banget, tapi kalo udah mengenalnya lebih spesifik lagi, jangan harap kata "polos" itu masih ada. Nih bocah merupakan korban kentut dari temen-temen gue yang kebanyakan hobi kentut. Ya, sungguh memprihatinkan.
------------------------------------------------------------------
 Bocah dengan wajah mesum ini tak lain adalah Ganung, ketua kelas X-3 yang absurd banget. Dalam urusan cewek, gue akuin dia jagonya. Tapi sayangnya, rasio waria yang dia pacarin lebih banyak dari cewek, perbandingannya 3 : 1. Rumahnya sering banget diporak-porandakan oleh temen-temen. Kalo udah gitu, dia pasti ngeluarin jurus smack down. Absurd kan?
------------------------------------------------------------------
Kalo ini, nggak usah dibahas terlalu banyak, namanya Purwo dari mukanya udah keliatan mesum. Tapi di dalam muka yang mesum, terdapat hati yang baik dan setia kawan. Nih anak sering banget jadi sumber contekan gue waktu ulangan, bukan karena dia bisa jawab soalnya, tapi karena dia jago banget dalam hal contoh-mencontoh. Hobinya sama dengan teman gue kebanyakan, yaitu: kentut dengan nada yang fantastis dan bombastis.
------------------------------------------------------------------
Nih bocah udah gue ceritain di entry sebelumnya, dia temen gue mulai dari SMP. Namanya Lian, mukanya mesum banget kan? Ya, gue udah ngira kalian akan berpikiran seperti itu, tapi meskipun mesum mukanya, dia baik hatinya. Dia tukang ojek gue, tiap hari setia banget nganterin gue pulang dengan CBR-nya yang jumawa tapi bekas. Hobinya dengerin musik-musik metal dan menulis dengan tangan metal (emang bisa ya?)





╚════════════════════════╝
   Itulah 5 temen gue  yang paling absurd dan nggak waras,hati-hatilah jika bertemu mereka semua. Tapi, selain 5 orang dengan muka mesum itu, gue juga termasuk ke dalam golongan nggak waras. Bayangin aja, setiap kali ada ulangan, gue kagak pernah belajar, pasti ujung-ujungnya belajar di sekolah 10 menit sebelum ulangan, dan hasilnya, gue pernah ulangan matematika bab trigonometri dapet nilai 7, masih mending kalo 70, lha ini 7 ! Parah kan? tapi di samping matematika, otak gue cetek banget dalam urusan kimia. Gue pernah dapet nilai 5 ! lebih parah dari matematika. Nggak percaya? ini penampakannya:
Nilai ulangan kimia yang absurd banget



   Ya, gue emang ngerti basic stuff-nya pelajaran kimia, tapi kalo udah masuk bab akhir-akhir, gue nggak kuat! Beda dengan Purwo, Rama, Rifky (KW super gue) dan Ganung yang dapet nilai bagus banget dalam kimia. X-3 emang kelas yang berbeda-beda tetapi tetap satu jua. Meskipun kita sering bertengkar, sering berdebat, menyindir satu sama lain atau apapun, tapi masalah itu perlahan-lahan kita selesaikan bersama, dan tujuan kita sama, yaitu : SUKSES.

Special for my "crazy" class : X-3

13-04-2012

Kamis, 12 April 2012 0 komentar

MATI GALAU

   Ya, lagi-lagi gue update entry galau setelah sekian lama nggak update entry. Udah bisa ditebak, gue lagi galau waktu nulis entry ini. Bukan Rifqi namanya kalo nggak galau. Tapi lama-lama gue capek juga galau tiap hari. Sampai-sampai ada temen gue yang bilang, "eh, nasib lo miris amat ya?", gue jawab, "justru dengan nasib miris itulah sumber cerita bisa didapat", jawab gue dengan muka sok bijak. Emang kalo gue pikir-pikir, nasib cinta gue hampir semuanya berakhir tragis. Tapi dari pengalaman itu gue dapet banyak pengalaman dan pelajaran dalam ngedapetin cewek. Ada untungnya kan?
■■■■■■■■■■■■■■■■■■
   Pernah, gue suka sama seorang cewek. Lagi-lagi adek kelas gue, dia wall to wall di facebook-nya ama seorang cowok yang tentu gue kagak kenal. Tapi dari logat tulisannya (emang tulisan ada logatnya ya?), mereka ini saling suka. Tau kan apa yang gue lakuin setelah gue liat mereka mesra-mesraan di facebook? Ya, gue langsung ngeliatin hujan dari jendela dengan muka galau ala ABG (nempelin tangan di dagu dengan mata yang berkaca-kaca menghadap ke bawah). Akhirnya lama-kelamaan facebook gue log-out, dan akhirnya gue log-in twitter. Tapi mirisnya, di twitter mereka juga mention-mentionan! Sontak gue loncat dari jendela dan nangis di tengah hujan, sambil di-shot kamera muter-muter dari atas. Sinetron sekali bukan?
■■■■■■■■■■■■■■■■■■
   Bahkan, galau terkadang bikin kita nggak nafsu mau ngelakuin apapun, mulai dari makan, tidur, dll. Gue pernah sakit panas disertai galau stadium akhir. Tentu gue nggak nafsu makan waktu itu, sampai-sampai berat gue turun setengah kilo (dikit amat?). Nggak lucu aja kalo gue masuk sekolah terus ditanya temen-temen, "lo sakit apa?", gue jawab singkat, "GALAU". Bisa-bisa gue disunat ulang. Selain itu, gue juga pernah "hampir mati" gara-gara galau. Jadi gini, waktu itu gue lagi jalan ke rumah sepulang sekolah. Sepanjang jalan gue ngelamun, tapi lamunan gue lebih mirip tampang mesum, gue jalan terus, waktu di belokan, ada becak melaju dengan kecepatan tinggi (ini becak apa CBR?), sebenernya bukan tukang becaknya yang goblok, gue aja yang tolol. Gue nggak sadar kalo gue jalan semakin ke tengah. Sontak becak itu ngerem mendadak tepat di depan gue. Kata-kata "mutiara"-pun keluar dari mulut tukang becak tersebut. Gue sontak mengambil jurus langkah seribu dan membalas kata-kata "mutiara" tukang becak itu dengan kata "mutiara" yang lebih menusuk.
■■■■■■■■■■■■■■■■■■
   Lewat pengalaman "thriller" tersebut, gue jadi males pulang jalan kaki, bukan karena apa, gue takut aja kalo ketemu tukang becak itu lagi. Akhirnya tiap hari gue pake jasa "ojek" temen gue, namanya Lian, namanya emang sedikit kecewek-cewekan, tapi dia cowok. Seonggok manusia yang gemar banget dengerin musik metal ini setia banget nganterin gue pulang sekolah tiap hari dengan CBR-nya yang jumawa tapi bekas. haha. Dia sama seperti gue, penderita galau stadium akhir.
■■■■■■■■■■■■■■■■■■
   Pesan moral: Kalau lagi galau,  jangan coba-coba melamun, lebih spesifik: jangan coba-coba jalan kaki dengan arah serong kanan serong kiri, lebih spesifik lagi: Jangan coba bunuh diri dengan nabrakin diri ke becak yang ngebut. Sekian dari gue, SALAM SEPUR (bukan super) !

12-04-2012
Minggu, 08 April 2012 5 komentar

SEGELINTIR PESAN UNTUK CEWEK

   Hari minggu, hari dimana kebanyakan orang lalu-lalang di jalan, entah jogging atau apa, lha gue diem di depan laptop, bikin entry dengan muka dekil dan hati gundah gulana (galau). ngomong-ngomong soal liburan, gue paling benci liat orang liburan sekaligus kencan di pantai. Kenapa? mereka nulis-nulis nama mereka di pasir, di-tag di facebook. Lo nggak tau perasaan gue? gue kalo ke pantai mau nulis nama siapa? nama nenek gue? Gue belum punya cewek bego! Kesel gue.
◘▬▬▬▬ރޯޒ▬▬▬▬◘
   Sistem pacaran juga mulai aneh, suatu malam gue keliling-keliling Kota Lumajang bareng temen-temen, lha waktu gue lewat GOR, banyak banget yang pacaran di sudut-sudut GOR dengan pasang muka mesum. Ini orang mau pacaran apa mau bikin anak? gue bingung. Padahal ada banyak tempat yang lebih terang di Lumajang, contohnya alun-alun. Lha ini kenapa malah milih tempat yang sepi dan gelap? Jujur gue bingung. Cobalah para cewek, jaga diri kalian di saat-saat seperti itu.
◘▬▬▬▬ރޯޒ▬▬▬▬◘
   Malam minggu, banyak banget cowok yang kelihatannya bahagia banget bisa keluar sama ceweknya, tapi sebenarnya cowok itu pengen cepet-cepet pulang. Apalagi kalo di kota-kota besar. Mereka kencan, pergi ke mall. Ceweknya bahagia banget bisa beli banyak baju, lha cowoknya diem sambil menggerutu "kapan kita pulang sih, sayang?". Kalo udah gitu, sang cowok pasti udah bete banget nungguin pacarnya beli baju diskonan.. Kalo nggak, mungkin duitnya udah habis, padahal tuh cowok belum dapet barang apa-apa di mall tersebut. Kalo udah gini, gue cuman bisa nyampein satu kalimat buat tuh cowok, "Jujur, saya prihatin".
◘▬▬▬▬ރޯޒ▬▬▬▬◘
   Cewek berasumsi kalo cowok itu jahat banget, katanya, kalo putus, cowok nggak ada nyesel-nyeselnya. Padahal di dalam hati tuh cowok gue tau, pasti sakit banget. Apa si cowok harus nangis-nangis, guling-guling dan garuk-garuk tanah di depan cewek waktu putus? nggak kan? Padahal dia berusaha menjaga image-nya sebagai seorang cowok di depan (mantan) ceweknya. Tapi kenapa cewek malah berasumsi gitu? Tolonglah para cewek yang punya pikiran, "cowok itu bajingan", "cowok itu nggak pernah mikirin kita", "cowok itu nggak punya perasaan", "cowok itu 80% homo". Tolong hilangin semua pikiran itu.
◘▬▬▬▬ރޯޒ▬▬▬▬◘
   Gue pernah deketin seorang cewek, awalnya sih dia baik ke gue, tapi lama-kelamaan gue merasa jadi budak dia. Bayangin aja, dia nyuruh gue bangunin dia setiap pagi! Emangnya gue bapak lo? Kalo gue nelpon dia dengan nada yang agak tinggi, bawaannya dia marah-marah melulu, gue dikira bentak-bentak dia. Serba repot kan? Akhirnya gue berhenti buat deketin tuh cewek. Ya, lebih baik emang gitu, daripada gue harus diperbudak sama dia. 
◘▬▬▬▬ރޯޒ▬▬▬▬◘
   Fashion juga gitu, nggak fair banget rasanya, kalo cewek mencoba untuk fashionable, pasti cowoknya bilang, "kamu cantik banget ya", lha kalo cowok, coba fashionable dikit aja, pasti ceweknya bilang, "kamu homo banget ya". Miris. Cobalah para cewek berpikir jauh lebih dewasa terhadap cowoknya. Karena di dalam raga cowok yang perkasa, di dalam hati yang keras, ada hati kecil yang "penuh perasaan".

08-04-2012

Sabtu, 07 April 2012 0 komentar

RINTIK HUJAN KESEDIHAN

   Gue nulis entry ini karena inget masa lalu gue, pastinya tentang cinta. Kenapa gue inget? karena waktu gue nulis ini, disini tepatnya di Lumajang lagi hujan deras. Ini pengalaman cinta gue yang terbaik, so check this out!
═════════ஜ۩۞۩ஜ═════════ 
   Waktu itu gue masih SMP, dengan style gue yang awut-awutan, gue berasumsi nggak ada cewek yang tertarik sama gue waktu itu, paling-paling yang suka cuman lalat yang setia ngelilingi kepala gue tiap hari. Dekil banget kan? Gue ngejalanin masa-masa SMP dengan sikap acuh terhadap "cinta". Tapi sikap gue itu berubah, waktu gue menginjak kelas 8. Waktu itu ada cewek tiba-tiba nyapa gue, "hai kak !", katanya sambil tersenyum simpul. Senyumnya manis banget. Gue langsung balas sapaannya dengan muka blo'on ala gue, "eh, iya. hai". "Nggak pulang kak?", tanya dia, lagi-lagi dengan senyum-nya yang bisa bikin gue mimisan. "eh, belum, ini lagi nunggu temen, kamu sendiri?", jawab gue. "Bareng yuk kak, naik bus, kebetulan rumah kakak satu jalur sama rumahku", kata dia. "Kok tau?", gue heran. "Iya, waktu itu pernah satu bus sama kakak". "Hmm, oke. Yuk.", ajak gue. Kita masuk bus, dan ada satu hal yang gue lupa. Gue kan lagi nungguin temen gue. Tolol.
═════════ஜ۩۞۩ஜ═════════ 
   Di dalam bus, kita nggak nemu tempat duduk, akhirnya kita berdiri. Di perjalanan, gue ngobrol banyak sama dia, ternyata namanya Cindy (nama disamarkan). Cindy ternyata anaknya asik banget, enak diajak ngobrol, dia juga suka baca novel, sama kayak gue. Nyambung banget pokoknya deh. Akhirnya gue turun, tapi dia masih nerusin jalur. Gue jalan ke rumah, ada satu hal 'bodoh' yang gue lupa, kenapa gue belum minta nomer HP-nya ya?
═════════ஜ۩۞۩ஜ═════════ 
   Besoknya, di sekolah gue nyari-nyari Cindy, tapi nggak ada. Mungkin dia lagi di kelas, akhirnya gue mutusin untuk ketemu dia pulang sekolah. Sepulangnya, akhirnya gue ketemu Cindy di depan sekolah. Dia lagi beli batagor. Gue nyapa dia, "hai dek", sengaja gue panggil adek, biar keliatan jaim. hehe. "oh, hai kak, ada apa?", balas dia. "Anu, boleh minta nomernya?", gue beraniin buat ngomong. "Hmm, boleh, bentar ya", kata dia sambil ngambil HP di tasnya. akhirnya gue dapet nomer HP-nya.
═════════ஜ۩۞۩ஜ═════════ 
   Malamnya, gue SMS-an sama dia, kita ngomongin banyak hal, mulai dari yang basic, sampai yang berbobot seperti masalah "cinta". Dia berpendapat kalo cinta itu seringkali buat kita bingung, namanya juga masa-masa SMP, masih labil banget dalam urusan yang satu ini. Besoknya, gue ketemu dia lagi waktu pulang sekolah. Kali ini hujan deras, gue berteduh di deket koperasi sekolah bareng Cindy. Waktu itu sekolah udah sepi, kita pulang agak sore karena nungguin bis yang lama banget kagak nongol-nongol. Sangking lamanya, mungkin kita bisa ngitung berapa banyak biji yang ada di dalam semangka. Gue ngeluarin jaket dari tas, gue pinjemin ke dia, gue jadi kelihatan gentle, padahal sebenernya bukan gentle, tapi "sok gentle". Maklum, baru sekali itu gue ngerasain deket sama seorang cewek di SMP.
═════════ஜ۩۞۩ஜ═════════ 
   Pada suatu malam, gue beraniin buat nembak dia. Akhirnya dia jadi cewek gue. Satu-satunya tempat kita ketemuan adalah sekolah, tiap hari kita ketemuan setiap pulang sekolah. Kita jalanin semuanya berdua. sampai pada suatu hari, waktu kita pulang sekolah. Dia mutusin gue. Alasannya simple, waktu itu gue kelas 9, dan gue mau UAN, jadi dia nggak mau ganggu gue. Cindy bilang, "kita break dulu ya. Aku nggak mau ganggu kamu", kata dia dengan tatapannya yang manis banget. "Hmm, iya nggak apa. Tapi perlu kamu tau, kamu nggak nganggu kok.", gue nggak mau banyak basa-basi waktu itu. Gue tau harus ngeluarin jurus pamungkas gue di saat-saat seperti ini : "sok cool". Dan kebetulan banget, waktu itu lagi hujan, sama seperti waktu kita pertama kali jadian. Gue merasa hujan ini membawa suasana cinta 50% dan kesedihan 50%, hujan ini juga sebagai pembatas antara hubungan gue dengan Cindy. Miris banget. Mungkin cinta kita udah larut. Dalam rintik hujan yang kali ini membawa kesedihan.

 07-04-2012
Jumat, 06 April 2012 0 komentar

LEBAY-ISME

   Waktu gue nulis ini, gue lagi ada di salah satu "lesehan cilot" Lumajang. Tapi waktu itu gue belum punya blog. Jadi gue tulis kerangkanya aja di Ms.Word. Waktu itu, disamping gue ada empat ibu-ibu yang makan bareng. Obrolan mereka biking gue bergidik ngeri. Ibu yang pake baju hitam memulai pembicaraan, "eh, tadi gue ketemu Alvin lho". Lalu ibu-ibu yang lain menimpali, "WAAA ! TERUS ?! TERUS?!". "Kan style-nya dia young executive, tapi tumben tadi gayanya dia lebih melambai, jangan-jangan.....", dia nggak nerusin. "WAAAHHH, MASA' SIH? MASA' SIH?!", ibu yang lain menimpali lagi. Perubahan style si Alvin ibarat tanda-tanda Dajjal keluar. Heboh. "Jangan-jangan dia jadi banci ya?", ibu itu memulai pembicaraan lagi. "WAAAH. IYA IYA IYA!", ibu-ibu yang lain mulai heboh, dengan mulut berbusa dan mata berkunang-kunang. Dalam jangka waktu sepuluh menit, status Alvin yang tadinya "Young excecutive" berubah jadi "banci baru". Sungguh malang nasib orang yang diomongin gerombolan ibu-ibu ini
·٠•●●●●●ஜ۩۞۩ஜ●●●●●•٠·
   Memang sikap lebay itu bisa merubah imej seseorang di mata orang lain. Contoh nih, gue pernah liat di TV, ada salah satu penonton acara musik ternama, dari style-nya dia cool banget. Tapi waktu bintang tamu yang mo nyanyi naik ke atas panggung, eh, dia malah joget ala "cuci-cuci-jemur-jemur", langsung gue ganti channel-nya. Seketika gue cacat mental. Gue langsung phobia liat acara itu.
·٠•●●●●●ஜ۩۞۩ஜ●●●●●•٠·
   Sikap itu juga banyak yang "menyerang" temen gue, tapi yang ini beda. Sikap lebay itu malah bikin temen gue asyik, karena "lebay" mereka bukan "lebay gadungan". Malah bikin gue ketawa, bukan trauma. Bukan hanya temen, sikap ini juga udah nyerang adek gue. Bayangin aja, gue cubit dia pelan-pelan, tapi dia teriak keras banget. Sontak gue sumpel mulutnya pake sandal. Sebelum gue disangka pelaku pemerkosaan.
·٠•●●●●●ஜ۩۞۩ஜ●●●●●•٠·
   Bukan hanya mereka, parahnya sikap ini udah menyerang gue. Tapi bukan dalam perilaku, melainkan dalam cara menulis sebuah cerita. Kenapa? enak aja, lebih lucu kalo dibaca, karena ada unsur "hiperbola" di dalamnya. Hmm, ngomong-ngomong soal hiperbola, ada yang lebih parah, bisa dibilang stadium empat, yaitu "ALAY". Waktu itu gue lagi sakit, dan  gue buka facebook buat refreshing. Gue update status kalo gue lagi sakit (tuh kan gue lebay), sekitar lima menit kemudian, ada comment masuk, awalnya gue seneng banget ada temen facebook yang perhatiin gue, eh waktu gue buka isinya gini : "cemUngudht Ea, c4 smBuh". Sontak gue lempar laptop gue. Emang niat tuh orang baik, doain gue biar cepat sembuh, tapi alangkah lebih baik jika bahasanya bisa dirangkai dengan baik pula.
·٠•●●●●●ஜ۩۞۩ஜ●●●●●•٠·
   Tapi gue bersyukur, sikap "alay" itu nggak menyerang gue, udah cukup gue lebay dalam menulis. Gue nggak bisa bayangin kalo gue nulis dengan cara "alay", pasti semua orang yang baca blog gue matanya berkunang-kunang, dan... MUNTAH.

06-04-2012
Kamis, 05 April 2012 0 komentar

SAUDARA MUTUALISME

   Kalo di entry sebelumnya gue cerita tentang pacar, teman dan sahabat. sekarang waktunya gue cerita tentang saudara-saudara gue yang aneh + jail banget. So, check this out !
◙◙◙◙◙◙◙◙◙ ★ ◙◙◙◙◙◙◙◙◙
   First, gue mau cerita tentang adik kandung gue. Namanya Alif, masih SD kelas 6. Kalau pertama ketemu, pasti imej kalian adalah : "genderuwo asal mana nih?". Kepalanya gede banget, nggak "simetris" dengan tubuhnya. Gue pernah disundul ama dia, layaknya sundulan Zinedine Zidane ke dada Materazzi, gue langsung jatuh sesak nafas. Laptop gue juga pernah "dimandiin" sama dia dengan air kelapa. Alhasil, nggak bisa di-servis lagi. Nasib. Kalo lagi ada temen-temen ke rumah, dia pasti ngintip di depan pintu kamar gue dengan muka memelas yang keliatan seperti orang nahan boker 2 hari. Kalo dia mulai akrab sama temen-temen gue, pasti temen-temen pada bilang, "Aku mimpi apa kemarin, Ya Allah? kenapa saya dipertemukan dengan anak titisan Genderuwo ini ? Tolong aku !", gue langsung menenangkannya dan gue kasih nafas buatan.
◙◙◙◙◙◙◙◙◙ ★ ◙◙◙◙◙◙◙◙◙
   Alif juga seneng banget nyebarin virus yang berupa bau busuk kemana-mana, emang nggak ada bunyinya, tapi baunya parah banget, kayak bau bangkai komodo. Sontak, gue keluar rumah dan menghirup udara sembari mengucap syukur, "Terima kasih Ya Allah, engkau masih bersedia memberi hamba udara yang segar.". Kalau pulang sekolah, ada aja kerjaan dia, mulai dari habisin baterai PSP gue, habisin baterai laptop gue, log out Facebook gue tanpa izin, dan masih banyak lagi. Tapi, dia juga punya "segelintir" sisi positif, dia enak banget diajak main, entah main PS, atau game lainnya. Dia juga suka bagi-bagi makanan.
◙◙◙◙◙◙◙◙◙ ★ ◙◙◙◙◙◙◙◙◙
   Ngomong-ngomong soal saudara, sebenarnya banyak banget saudara gue yang sebelumnya gue nggak tau, saudara yang satu sekolah sama gue aja ada 4 anak. Gue bersyukur punya sahabat seperti mereka, mereka bisa jadi penyemangat dan sumber inspirasi bagi gue. Dalam urusan cinta, kita berlima juga sering banget curhat, kasih solusi maupun saran, bisa dikatakan kita adalah saudara yang mutualisme. Saling menguntungkan satu sama lain.
◙◙◙◙◙◙◙◙◙ ★ ◙◙◙◙◙◙◙◙◙
   Beda dengan Alif, kalo dia sih menurut gue komensalisme, meskipun dia jailin gue sedemikian rupa, gue biasa aja, karena gue punya pembalasan yang lebih kejam, yaitu 'cubitin dia sampai dia kapok. Itulah satu-satunya jurus yang jadi pertahanan hidup gue dari gangguan sang adik. Kalo udah gitu, dia pasti diem, nggak berani ganggu lagi, tapi 30 menit kemudian, tingkahnya yang tidak senonoh kambuh lagi. "Air tuba dibalas dengan air tuba". Itulah prinsip kita berdua. Nggak ada habisnya. Keseharian gue terbagi jadi 2, yang pertama masa-masa indah di sekolah, saat gue bisa ketemu temen--temen yang asyik. Dan yang kedua adalah masa-masa sengsara dimana gue ketemu adik gue di rumah.
◙◙◙◙◙◙◙◙◙ ★ ◙◙◙◙◙◙◙◙◙
   Tapi gue juga pernah merasakan kebersamaan dengan adik gue, yaitu waktu orang tua gue naik haji. Di rumah cuma ada gue, Alif, dan nenek. Jadi kita saling melengkapi satu sama lain, toh kita juga nggak mau terlalu ngrepotin nenek. Kalo pagi, dia selalu gue bangunin (kok lama-lama ada unsur homo ya?). Tapi rasanya aneh banget kalo nggak ada sikap jail adek gue sehari aja. Mungkin gue udah terlalu sering dijailin sama dia. Tapi meski begitu, dia satu-satunya saudara kandung gue yang tentu paling deket sama gue.

2 komentar

SERUPA TAPI BEDA (PART 1)

#Permasalahan : Perbedaan kentut di depan pacar/teman/sahabat
   Kalo pacaran: "ih jorok, kita putus!"
   Kalo teman   : "jorok lo!"
   Kalo sahabat : *balas dengan kentut yang lebih "bombastis"*

#Permasalahan : Perbedaan kalo liat cewek yang lagi jalan
   Kalo pacaran: "kita putus!
   Kalo teman   : "mesum lo!"
   Kalo sahabat : "Serbu !"

#Permasalahan : Perbedaan waktu makan bareng pacar/teman/sahabat
   Kalo pacaran: "makan apa nih enaknya? gue traktir ya", kata cowoknya
   Kalo teman   : "makan yuk, bayar sendiri tapi lho"
   Kalo sahabat : satu piring dimakan rame-rame

#Permasalahan : Waktu ulang tahun
   Kalo pacaran: dateng ke rumah pacarnya jam 12 malem buat ngucapin "met ultah"
   Kalo teman   : sekedar ngucapin di facebook, twitter atau sms
   Kalo sahabat : ceburin ke kolam

#Permasalahan : Waktu ujian
   Kalo pacaran: malu-malu kalo mau nyontek
   Kalo teman   : dikasih beberapa jawaban
   Kalo sahabat : copy-paste secara keseluruhan

#Permasalahan : Waktu malem minggu
   Kalo pacaran: kencan
   Kalo teman   : nongkrong
   Kalo sahabat : saling lempar kentut

#Permasalahan : Waktu ke kawinan
   Kalo pacaran: ke kawinan bareng pacarnya
   Kalo teman   : ke kawinan bareng temen-temen
   Kalo sahabat : "bungkusin ya"

#Permasalahan : Kalo ada PR
   Kalo pacaran: Ngerjain PR sambil mesra-mesraan
   Kalo teman   : Ngerjain PR bareng
   Kalo sahabat : "udah punya contekan belum?"

#Permasalahan : Kalo ada konser
   Kalo pacaran: Liat bareng pacar sekalian kencan
   Kalo teman   : Liat bareng temen
   Kalo sahabat : Jadi calo tiket bareng-bareng

#Permasalahan : Kalo update status kata-kata romantis
   Kalo pacaran: post comment, "ih, romantis banget."
   Kalo teman   : sekedar like
   Kalo sahabat : post comment, "lebay lo"

#Permasalahan : Kalo lagi galau
   Kalo pacaran: "kenapa kok galau melulu sih, pasti gara-gara aku ya?"
   Kalo teman   : masa bodo
   Kalo sahabat : ikutan galau

#Permasalahan : Waktu di warnet
   Kalo pacaran: satu server
   Kalo teman   : banyak server
   Kalo sahabat : satu server dipake rame-rame

Tinggal pilih. Pacar, teman, ato sahabat. :)
nantikan yang part 2.
enjoy !

05-04-2012
Rabu, 04 April 2012 2 komentar

GAGAL SOK COOL

   Waktu itu gue lagi buka facebook sambil nulis entry di blog ini. Gue buka statistik pembaca, ada total 300 orang lebih yang dateng ke blog gue, gue nggak tau 300 orang  lebih itu pada baca entry gue, ato cuma sekedar lewat, ato mau baca tapi takut liat foto profil gue di blog, akhirnya kagak baca. Gue mau ngucapin terima kasih buat semua orang yang give me support, udah bersedia baca blog gue, maupun orang-orang yang sekedar buka blog gue, kelak blog ini akan gue bukukan, tapi masih kurang banyak entry. support ya !
۞۩۩۩۩۩•۞•۩۩۩۩۩۞
   Waktu gue buka facebook, tiba-tiba ada cewek nge-chat gue, tapi gue nggak kenal. Wajar, gue asal accept aja kalo ada permitaan teman. Dia bilang "blognya keren lho". Dari pro pic-nya, dia unyu-unyu banget. Gue senyum-senyum najong. Blog gue dibilang keren, tapi yang punya blog nggak ada keren-kerennya, di nggak tau waktu dia bilang gitu, diatas ada lalat yang bejibun muter-muterin kepala gue, sangking dekil-nya gue. Gue bales dengan gaya yang sok cool, "Oh ya?". Dia bales, "Iya, kamu konyol banget ya orangnya". Gue langsung shock, baru kali ini gue dikatain "konyol" sama seseorang, yangg nggak gue kenal pula. Parah. Terus dia chat lagi, "foto profil kamu di blog juga keliatan konyol banget", Deg! Jleb! Mati gue, bumi gonjang-ganjing, terdengar dentuman keras dari perut bumi, semua gunung meletus, tsunami dimana-mana (lha, emang kiamat?). Oh, bumi bejek-bejeklah aku agar mukaku tidak lagi dibilang "konyol". Seketika wajah gue berubah jadi mirip Brad Pitt.
۞۩۩۩۩۩•۞•۩۩۩۩۩۞
   Sampai saat ini, gue trauma nerima permintaan teman orang yang nggak gue kenal, kalo mereka baca blog gue, bisa berabe. Padahal waktu itu gue berniat "sok cool", awalnya dia muji-muji blog gue, lha akhir-akhirnya gue dibilang konyol. Otomatis, niat sok cool : gagal total.
۞۩۩۩۩۩•۞•۩۩۩۩۩۞
    Kebanyakan orang berlagak "sok cool" saat lewat di depan gerombolan cewek, entah di mall, atau dimanapun, tapi beda dengan gue, gue paling nggak bisa masang muka "sok cool", wajah sok cool gue nggak keliatan cool sama sekali, malah kayak orang nahan boker 2 bulan. Gue nggak mau melebih-lebihkan apa yang gue punya, nggak mau mengada-ada kalau emang nggak ada. Keep it real, itu yang mendasari gue dalam berperilaku. Gue jadi keliatan jaim kalo ngomong gini. Hehe
۞۩۩۩۩۩•۞•۩۩۩۩۩۞
   Ngomong-ngomong soal jaim, kita pasti nyoba jaim di depan orang yang kita suka. Tapi tidak demikian saat dengan sahabat, gimana mau jaim, kentut aja udah jadi hal yang biasa. Ya, itulah uniknya perbedaan antara pacar dengan sahabat. Ngomong-ngomong soal sahabat, banyak banget sahabat gue yang ngirim testimoni, kritik, saran, support, maupun opini tentang blog gue. Gue dulu pernah nyoba bikin kerangka cerita novel, tapi karena sifat "malas" gue, akhirnya kerangka itu terbengkalai sampai sekarang, dan kerangka novel itu gue alihkan ke blog. Jadinya ya kayak gini, banyak banget tambahan-tambahan dan sebagai penyempurnaan dari kerangka novel gue yang lama. Kelak, jika blog gue ini jadi dibukukan, pastinya jika udah gue rasa layak dan entry-nya udah banyak. It is for all of you, my loyal readers. Keep read !
۞۩۩۩۩۩•۞•۩۩۩۩۩۞
"IT IS FUN BECAUSE IT IS REAL "

 04-04-2012
Selasa, 03 April 2012 0 komentar

SDR : Short Distance Relationship

   SDR, atau Short Distance Relationship, salah satu model pacaran yang pernah bikin gue galau. Waktu itu gue lagi pacaran sama cewek, sebut saja namanya Nasya (nama disamarkan), sebenarnya jarak kita nggak begitu jauh, kita masih satu kota, tapi beda sekolah. Udah, cuma terpisah jarak sekolah, nggak parah-parah amat emang. Tapi masalahnya, waktu itu gue masih kelas 7, masih labil banget buat pacaran, bisa dikatakan "cinta monyet" lah. Gue pernah ketemu sama dia, tapi cuma 1 kali, itu aja dia kagak ngeliat gue. Konyol banget deh pokoknya kalo kita pacaran pada masa perpindahan karakter dari SD ke SMP.
ஜ۩ஜ₪₪₪₪₪₪₪₪₪₪₪₪₪ஜ۩ஜ
   Waktu itu, temen gue tanya, "Lo nggak kesiksa pacaran sama Nasya?". "Nggak tuh", jawab gue penuh keyakinan. "Apa lo nggak 'bosan'?", tanya dia lagi. Gue langsung diem, tapi gue nggak langsung galau, soalnya sistem pacaran waktu itu "primitif" banget, nggak peduli jarak, atau masalah yang lain. Semua kita lewati dengan angkuh. Satu-satunya yang menyelamatkan hubungan kita adalah "HP", hampir tiap hari kita sms-an, entah ngomongin hal-hal yang dasar seperti "lagi apa?', dan sampai melontarkan kata-kata romantis waktu kita teleponan. Pokoknya tidak ada satupun kata "bosan" yang terucap dari mulut kita.
ஜ۩ஜ₪₪₪₪₪₪₪₪₪₪₪₪₪ஜ۩ஜ
   Sampai pada suatu saat, dia ngajak gue ketemuan. Gue tanya. "kemana emangnya?", dia bilang "nggak ada, ke warnet aja". Permintaan itu gue sanggupin, dengan mental anak labil ala gue, gue mix and match semua pakaian yang ada di lemari gue, akhirnya pilihan jatuh kepada celana pendek 3/4 dengan baju lusuh gambar tengkorak ala distro. Bukan hanya soal pakaian, gue juga mencoba suatu "eksperimen" waktu pake parfum, parfum bokap,nyokap dan parfum gue sendiri gue campur hingga tercium bau semerbak yang bukan wangi lagi, melainkan bau obat nyamuk. Kalau gue ngelewatin gerommbolan nyamuk, otomatis mereka klepak-klepek jatuh dan mati, nggak bisa gue bayangin betapa dendamnya para nyamuk ke gue.
ஜ۩ஜ₪₪₪₪₪₪₪₪₪₪₪₪₪ஜ۩ஜ
   Sesampainya di warnet, gue dateng duluan, dan Nasya belum dateng. Gue sempat minder banget, soalnya di warnet itu banyak banget sepasang kekasih duduk di satu server dengan gaya mesra ala pacaran zaman modern. Gue mulai keringat dingin, jantung gue berdebar-debar sampai metronom-pun mungkin bisa menghitung beat jantung gue sangking kencengnya. Dengan gaya sok PD, gue stay cool dan duduk di salah satu server, setengah jam gue  nunggu dia, tapi dia nggak muncul-muncul. Gue masih mencoba sabar, sampai 1 jam gue nunggu, Nasya masih belum dateng juga, lama-lama gue bisa mati karena kelamaan nyium bau parfum gue sendiri nih. Akhirnya gue coba kontak dia, tapi nggak ada balasan. Akhirnya gue pulang.
ஜ۩ஜ₪₪₪₪₪₪₪₪₪₪₪₪₪ஜ۩ஜ
   Sesampainya di rumah, sekali lagi gue coba sms dia, "hei, gue udah nunggu lama nih, kemana aja sih?", 15 menit kemudian, HP gue bergetar, sontak gue buka sms, ternyata dari Nasya, isisnya, "Sorry, tadi aku kira kamu jemput aku". Gubrak, gobloknya gue, jelas aja dia kagak dateng-dateng. Gue aja ke warnet jalan kaki, lha ini minta jemput. Gue masih kelas 7 woi ! belum bisa naek motor ! cape deh.
ஜ۩ஜ₪₪₪₪₪₪₪₪₪₪₪₪₪ஜ۩ஜ
 Karena hasrat ingin bisa naek motor meningkat drastis gara-gara Nasya, akhirnya gue bisa naek motor waktu naik ke kelas 8, meskipun cuman sekedar bisa nyetir motor matic, yang penting bisa. Seminggu setelah gue bisa naek motor (dengan brutal), gue beraniin diri buat ngajak dia keluar. Parahnya, kali ini nomor HP dia kagak aktif. Gue langsung parno. Gimana nih? gue coba cari nomor telepon rumahnya, akhirnya gue dapet. Akhirnya gu telepon aja rumahnya, yang angkat nyokapnya, gue langsung bilang, "Nasya-nya ada?". "Oh, ada, temennya ya? bentar ya, tante panggilin dulu", jawab nyokapnya. "Halo, Rifqi ya?", kata Nasya. "Iya, eh, udah satu bulan kamu nggak kontak, kemana aja sih?", kata gue dengan nada tinggi yang dibuat-buat. "Anu, itu, aku lagi sibuk sekolah nih", jawab dia. Gue langsung mengambil keputusan nekat, "Gini deh enaknya, kita temenan aja ya.". "Lho? kenapa?", sontak dia bingung dengan keputusan gue yang tiba-tiba ini. "Ya, gue nggak mau aja ngganggu konsentrasi kamu", sebenarnya berat banget ngambil keputusan ini, tapi demi kebaikan dia, ya mau gimana lagi, dia langsung nangis, sempat ada keraguan di hati gue, tapi tak apalah. Dia masih nangis, nangis dan nangis, sampai-sampai air matanya tembus ke gagang telepon gue (lebay banget ya). Tiba-tiba tut tut tut, dia nutup teleponnya, jujur baru kali ini gue mutusin cewek. Akhirnya dia sms gue, dengan berbagai caci maki dari dia, gue dibilang jahat lah, sadis lah, apalah. Tapi gue nggak peduli, toh ini demi kebaikan dia. "It's enough for us, thank's for your concern and care during this", itu sms terakhir gue ke dia, sampai saat ini kita nggak pernah kontak lagi. I hope you're happy with anyone. *smile


03-04-2012


4 komentar

PESAN MORAL DARI SEBUAH CITA-CITA KECIL

   Capek nulis entry yang bawaannya galau melulu, sekarang saatnya gue nyeritain pengalaman yang "inspiratif", menurut gue sih. Check this out, dude !
·٠•●●●●●ஜ۩۞۩ஜ●●●●●•٠·
   "Gue kalau udah kerja nanti, pengen kirim donasi ke Green Peace", kata Bilal, temen gue. "Green Peace? apaan tuh?", gue bingung, Bilal terkenal di kelas sebagai anak yang konyol tapi punya otak yang cerdas, beda sama gue, kalo gue konyol, otak juga ikut konyol. "Itu, organisasi yang peduli banget sama alam", jelasnya. "Ooo, terus?", gue masih penasaran. "Ya gitu, gue pengen kirim donasi, biar lingkungan kita lebih terjaga, apa sih artinya uang buat lingkungan?toh, kita juga dikasih segala sesuatu yang "gratisan" sama alam". Gue langsung diem, merenung. Nih anak punya impian yang mulia banget, lha gue, buang sampah aja dimana-mana asal ada "ruang kosong", di tas temen lah, di vas bunga, di kolong meja, banyak deh pokoknya.
·٠•●●●●●ஜ۩۞۩ஜ●●●●●•٠·
   Perlahan-lahan gue makin akrab sama Bilal, dia asyik sih kalo diajak ngobrol, nyambung banget, gue bersyukur Allah mengkarunia kekonyolan buat kita, karena dari kekonyolan itu, referensi cerita bisa dengan mudah kita dapatkan, maka dari itu gue berniat bikin blog, dan jadinya seperti ini. Yang penting bisa bikin orang lain ketawa. Bilal pun juga begitu, dia tiap hari bikin seisi kelas ketawa, pokoknya nggak nyesel deh punya temen kayak dia. Bahkan, dia bikin gue makin cinta sama lingkungan, dari hal terkecil seperti membuang sampah pada tempatnya, meskipun kelihatannya sepele, tapi dampanya besar banget.
·٠•●●●●●ஜ۩۞۩ஜ●●●●●•٠·
   Suatu hari, gue cerita ke dia, "eh, Green Peace itu keren ya, tugasnya mulia banget". "Iyalah, makanya, kalau udah gede, kita kirim donasi ke Green Peace", jawab dia. "Oke oke", gue menyanggupi. Bahkan, cita-cita kecil kita itu menginspirasi gue dalam menyadarkan semua orang tentang betapa pentingnya menjaga lingkungan. Cita-cita ini yang bikin gue lebih niat sekolah. Dia pengen ngelanjutin ke jurusan animasi, kalau gue sastra inggris. Nggak ada hubungannya sama sekali dengan Green Peace kan? Alasannya dia, "Kalo gue sukses sebagai animator nanti, gue bakalan kirim donasi ke Green Peace, tanpa harus menjadi anggota resminya", jelas dia. Sama seperti gue, "penulis" adalah cita-cita gue, kelak jika gue jadi penulis sukses, impian kita yang "konyol" tapi "jenius" ini tidak mustahil untuk kita penuhi.
·٠•●●●●●ஜ۩۞۩ஜ●●●●●•٠·
    Ngomong-ngomong soal cita-cita, unik banget ya. Dulu waktu TK, gue pengen jadi dokter, karena saat guru tanya, "Anak-anak pengen jadi apa nanti kalo udah besar?", semua serentak menjawab, "Dokter!", sampai-sampai suara kita bisa mecahin kaca sangking tingginya frekuensi yang dihasilkan. Waktu gue SD, kekonyolan gue makin menjadi, gue bercita-cita pengen jadi "detektif", gara-gara keebanyakan baca komik Conan, bahkan cita-cita konyol ini diketawain sama temen-temen. Lain lagi waktu gue SMP, gue bercita-cita pengen jadi dokter hewan, agak waras sih cita-cita gue yang satu ini, soalnya gue cinta banget sama hewan waktu itu. Setelah melewati masa-masa SMP, gue masuk SMA, dan cita-cita gue sampai sekarang masih belum berubah, dan tidak ingin dirubah, yaitu "NOVELIS/PENULIS". Semoga kelak, gue dan Bilal bisa kirim donasi ke Green Peace. Impian konyol yang paling jenius menurut gue.
·٠•●●●●●ஜ۩۞۩ஜ●●●●●•٠·
   Pesan Moral : Cita-cita sederhana bukan berarti kita nggak mampu meraih cita-cita yang lebih besar, bahkan cita-cita kecil yang berdampak besar lebih baik daripada cita-cita besar yang hanya menuruti hawa nafsu tanpa memikirkan langkah selanjutnya. Vision without execution is hallucination, execution without vision is a nightmare, but vision with execution is successful.

  
Iqbal Rifqi (gue) & Ahmad Bilal (Bilal)
  03-04-2012

Senin, 02 April 2012 0 komentar

UNREQUITED LOVE

   Unrequited Love atau cinta tak tersampaikan memang bisa bikin kita garuk-garuk tanah. Fenomena ini yang paling sering gue temuin di kalangan temen gue, ada yang sangking PD-nya dan udah 100% yakin kalau si doi bakal nerima cintanya, ternyata ditolak. Tragis kan? temen gue yang satu ini langsung garuk-garuk tembok sambil bilang , "KENAPA !? KENAPA !?" sambil di-shot muter-muter dari atas layaknya film cinta tragis.
═════════ஜ۩۞۩ஜ═════════
   Bukan hanya temen, gue juga pastinya pernah ngerasain, bahkan gue curhat soal masalah ini ke orang yang gue suka, sebut saja namanya Livia (nama disamarkan), bahkan parahnya, dia itu unrequited love gue ! Waktu itu gue curhat ke dia lewat sms, isinya kayak gini:

   Gue: Eh, lo tau unrequited love? | Dia: apaan? | Gue: itu, kita suka seseorang, tapi kita kagak berani nyampein perasaan kita, akhirnya orang itu kagak tau | Dia: Ooo, cinta tak tersampaikan? | Gue: Iye. | Dia: Kenapa? | Gue: Gue lagi ngerasain itu sekarang| Dia: Beneran ? haha ! Cupu lo ! | -HENING- | Gue: sewot aja lo --'' | Dia: haha, becanda lagi, siapa emangnya? gue ya? | *Buset, gue curiga nih anak belajar ilmu paranormal dari mana?* Gue: hahaha, bukan lah, hahaha (salah tingkah, eh? emang di SMS bisa keliatan ya kalo salah tingkah?) | Dia: haha, okeoke, gue juga pernah ngerasain kayak gitu lho | Gue: sama siapa ? (di dalam hati gue bilang, "Gue ! gue !") | Dia: Sama temen gue, satu SMP | *Jleb* (jelas-jelas itu bukan gue bego ! gue udah SMA sekarang ! Rasanya kayak dijatuhin keras banget dari ketinggian harapan gue : SAKIT) |
═════════ஜ۩۞۩ஜ═════════  
   Seketika itu juga, gue langsung garuk-garuk tembok. Pengen gue teriak di depan mukanya, "Unrequited love gue itu elo tau ! Elo !', tapi takut digampar bokapnya. Bahkan dia sempat bales sms gue dengan kata bijak yang cukup bikin gue galau, isinya gini "Jika kita mencintai seseorang, berusahalah untuk tampil apa adanya,karena Cinta sejati selalu dapat menerima kelebihan dan kekurangan, gue yakin lo bisa ngedapetin dia". Ada yang janggal, karena kata "dia" yang dia sebut itu tak lain adalah dirinya, dia sendiri, bukan orang lain. Gue coba sabar saat itu, gue kagak mau keliatan canggung kalau lagi deket sama dia. Sayangnya, dia kagak tau waktu dia sms gitu, gue lagi boker (serius).
═════════ஜ۩۞۩ஜ═════════  
   Seminggu setelah kejadian "menggalaukan" itu , gue berusaha ngilangin penat, gue pengen 3 hari aja nggak kontak dia, kebetulan waktu itu ada libur sekolah 3 hari. Momen langka ini gue manfaatin buat berlibur ke Malang bareng 3 temen gue Tyo, Yazeed, dan Agung (nama asli). Meskipun muka mereka nggak meyakinkan, tapi mereka bisa ngilangin penat gue lewat candaan ngawur mereka. Misal, gue ambil satu kejadian, malam itu kita tidur jam 11 malam, di rumah tante gue, tepatnya di kamar kecil sebelah kamar mandi. Waktu itu lagi dingin-dinginnya di Malang, jadi AC di kamar sengaja kita setting suhu ruangan. Semua tidur nyenyak, sampai jam 3 pagi, gue, Tyo, Agung sontak bangun karena suhu ruangan kok dingin banget? remote AC yang tadinya di samping gue hilang, nggak tau kemana. Akhirnya kita pasrah aja nggak tidur, soalnya dingin banget. Anehnya, kenapa Yazeed bisa tidur nyenyak gitu ya? Gue curiga, jangan-jangan dia mati kedinginan. Akhirnya tidak kita gubris, karena mau dibangunin juga kasian. Paginya, gue ngantuk banget, cuman tidur 5 jam, kedinginan pula, tiba-tiba tanpa sengaja gue nemuin remote AC di bawah bantal Yazeed, kutu kupret ! tau gitu gue tindihin dia waktu dia tidur, ternyata biang keroknya tak lain adalah Yazeed ! Dia mau bunuh kita bertiga ato gimana?  Sontak kekerasan pun terjadi, layaknya kejadian di WWE, kita bertiga sontak melempar bantal, guling, buku ke muka dia. Sadis kan?
═════════ஜ۩۞۩ஜ═════════  
   Lewat liburan gokil ala kita ber-empat, gue udah bisa ngelupain Livia untuk sejenak, Ya, sejenak.

   

Minggu, 01 April 2012 2 komentar

DUO GALAU

   Galau sendirian emang nggak enak, ibarat nasi bungkus, bukan nasi bungkus namanya kalau nggak ada bungkusnya. Ada aja hal yang bikin orang sekitar kita ikutan galau. Gue pernah nulis kata bijak yang berbau "galau" di status. 5 menit kemudian, ada salah satu temen gue yang sms, |eh, gue bentar lagi ke rumah lo ya, gue mau curhat"| Ya gue bolehin aja. Awalnya gue kira dia mau curhat tentang bola, atau apa yang berhubungan dengan hobinya, eh nggak taunya dia malah curhat soal cinta. Bawaannya pengen garuk-garuk tanah kalau ngomongin soal cinta. Gue langsung ikutan galau dengerin curhatnya dia.
═════════ஜ۩۞۩ஜ═════════
   Temen gue, sebut saja Fariz (nama disamarkan), dia curhat ke gue kalau dia lagi unrequited love sama seseorang, atau bahasa lebainya "cinta tak tersampaikan". Nasibnya persis sama gue saat ini, gue suka sama seseorang bahkan udah lama banget gue nyimpen perasaan gue. Gengsi kalau ditolak lah, apa lah, saat itu gue masih kelas 8, masih labil banget (ha?). Fariz tau segala sesuatu tentang cewek yang disukainya, mulai dari makanan kesukaannya, kalau pulang sekolah naik apa, barang favoritnya, genre lagu favoritnya sampai artis kesukaannya. Gue pun juga begitu, gue tau segala hal kecil tentang cewek yang gue sukai. Intinya kita sama-sama galau stadium 4, parah.
═════════ஜ۩۞۩ஜ═════════
   Kita berdua sama-sama bingung apa yang harus dilakuin, Fariz makin hari makin stres, gue makin lama makin gila, yah memang banyak banget yang cinta bisa lakuin ke kita. Suatu hari, gue dan Fariz cabut ke kantin sekolah waktu jam istirahat, mirisnya gue ketemu cewek yang gue taksir ! Bumi, bejek-bejeklah aku hingga mukaku terlihat seperti Brad Pitt ! Jelas, gue nggak siap mental buat ketemu dia secara tiba-tiba gini, waktu itu rambut gue baru aja dipotong ala deodorant style zaman kemerdekaan dulu. Otak gue berpikir cepat, sampai gue dapet satu jawaban. "stay cool", itulah solusi paling tepat, tapi sayangnya gaya cool gue sama kayak orang nggak bisa boker 1 minggu. Ancur deh pokoknya, upaya untuk jaim : gagal total.
═════════ஜ۩۞۩ஜ═════════
   Pulang sekolah, seperti biasa, kalau gue galau, bawaannya pengen tidur melulu. Layaknya sinetron, pikiran-pikiran tentang "dia" melintas begitu aja di otak gue. Wajahnya yang cantik banget, senyumnya yang bisa bikin gue mimisan, dan hal-hal lainnya. Makin hari makin galau, nangis dibawah guyuran shower (ha?), tiap hari mimpiin dia, tapi apa daya gue ngerasa belum mampu ngedapetin dia.
═════════ஜ۩۞۩ஜ═════════
Sampai pada akhirnya, Fariz menginap di rumah gue, di cerita banyak tentang cewek yang disukainya, tapi dia tetep kagak mau nyatain cintanya, sama kayak gue. Akhirnya gue dan Fariz menemukan solusi yang tepat untuk semua ini : "MENUNGGU", hanya itu yang bisa kita lakuin, nggak ada yang lain. Sampai-sampai cewek yang kita taksir udah punya cowok, miris banget. Beruntung, gue bisa menngambil hikmah dari semua ini, "mimpi tanpa eksekusi adalah lamunan, eksekusi tanpa pemikiran adalah mimpi buruk", terlalu pasrah jelas akan bernasib persis kayak gue dan Fariz alami. Terlalu gegabah juga nggak bakal positif hasilnya. Dan sampai saat ini, cewek itu masih jadi unrequited love gue. Tapi gue rasa gue bisa ngelupain dia dan mem-blacklist dia dari hati gue, begitu juga dengan Fariz. Mungkin.

01-04-2012
0 komentar

KETAWA SETAN

   PLAGIAT itulah kata yang terlintas di otak kita saat kita melihat ada orang yang bawaannya niru orang lain melulu. Copas lah, apa lah, tapi tidak bagi gue dalam urusan cinta. Gue merasa sebagai seorang "plagiat cinta", misal, ada temen gue sebut saja Alex (nama disamarkan) suka dengan Vina (nama disamarkan), lama-kelamaan Alex nyerah ngedapetin tuh cewek, katanya susah banget deketinnya, Alex sering banget curhat sama gue tentang si doi. Karen otak gue penuh dengan curhatan Alex (kok lama-lama ada unsur homo ya?), akhirnya lama-kelamaan pula gue juga merasa tertantang untuk ngedapetin Vina. Aneh kan? wajar, cinta itu emang aneh.
◙◙◙◙◙◙◙◙◙◙◙◙◙◙
   Vina, cewek itu adalah cewek yang jadi target gue, setelah Alex nyerah, gue coba deketin dia. Mulai dari sms, WTW-an di facebook, mention-mentionan di twitter, segalanya gue lakuin demi ngedapetin dia. Respon dia baik, nggak seperti yang gue bayangin. Sampai pada akhirnya dia ngajak gue keluar, Alamak ! Amigos ! Sayuur ! Tapi ada masalah satu masalah besar, yaitu gue kagak bisa naek motor ! (waktu itu gue masih kelas 7). Mati gue, gue kagak mau nunjukkin imej cupu di mata Vina, akhirnya gue bikin alasan biar gue gak jadi keluar sama dia, gue bilang aja lagi ada urusan keluarga (tuh kan, cupu banget).
◙◙◙◙◙◙◙◙◙◙◙◙◙◙
  Sampai akhirnya gue beranikan diri ketemu Vina sepulang sekolah. Suasanya jadi mirip banget sama nuansa FTV, cewek yang ditaksir cantik banget, yang naksir kayak orang nahan boker 2 bulan. Gue deketin dia, perlahan tapi pasti gue udah ada di samping nya sekarang, gue keluarin pisau (eh, ini mau nembak apa mau mutilasi?), akhirnya gue siapin mental, bulan itu bulan April, jadi kalo ditolak, gue bisa ngeles "April Mop!" sambil ketawa setan. Akhirnya gue nembak dia: 

"Eh, Vin. Lo mau nggak jadi pacar gue? gue sebenarnya udah lama cinta sama elo" | "ha? serius?" | "iya, giamana? mau nggak?" | "Kan gue udah punya pacar, bego"

   Duar ! Gunung meletus, banjir melanda, pohon-pohon runtuh, bumi gonjang-ganjing, dajjal keluar (emang kiamat?), "Ya Tuhan ! Ambil aku !", jerit gue dalam hati, malu banget rasanya, gue bakalan cacat secara psikologis kalau digebukin ama cowoknya. Ditambah lagi kata "bego" yang nusuk banget. Gue langsung ngomong, "oh, iya deh. sorry ya, titip salam ke cowok lo, daa". Gue langsung cabut.
◙◙◙◙◙◙◙◙◙◙◙◙◙◙
    Lewat kejadian yang memalukan sampai nyaris gue kagak punya kemaluan (nyasar woi!), akhirnya gue dapet pelajaran, kalau cinta cuma dibuat sebagai tantangan, ego yang didahuluin, pasti kayak gini jadinya. Ditolak mentah-mentah. Plagiat jelas hal yang buruk, tidak hanya dalam urusan tiru-meniru sesuatu, melainkan juga tiru-meniru dalam hal "cinta". Mungkin nan jauh disana, Alex ketawa kalau tau "tragedi" ini. Lebih tepatnya "ketawa setan"

 01-04-2012

1 komentar

"CAT LOVE"

   Kucing, ya, itu salah satu hewan favorit gue. Sebenarnya banyak yang gue suka, mulai dari hamster, ikan hias, aneka macam burung, dan yang akhir-akhir ini yaitu "kucing". Akhir-akhir ini kucing gue tingkahnya aneh banget, kalau dideketin, bawaannya dia "ngeong-ngeong" terus, kalau malem juga gitu, suaranya mirip bayi nangis. Setelah mengumpulkan referensi tentang fenomena kucing gue yang aneh ini, gue dapet kesimpulan kalau kucing gue ini "minta kawin" ! Satu keluarga langsung parno. Bingung nyariin pasangan yang cocok. Banyak banget yang harus dipertimbangin, mulai jenis, kesehariannya, sampai hal kecil seperti "pup" turut dipermasalahkan, masalahnya, kucing gue bias pup di "tempat kotak" yang diisi pasir, harga pasirnya bisa sampai 50.000 rupiah, gue curiga jangan-jangan ini pasir ada emasnya, mahal amat.
₪₪₪₪₪₪₪₪₪₪₪₪
   Sampai sekarang, kucing gue udah umur 1 tahun, masih "single". Tingkah lakunya makin aneh. Mungkin dia kagak sabar minta dikawinin. Tapi ada rasa salut ke ucing gue, dia sabar buat nunggu "pasangan hidupnya" lebih dari 2 tahun, soalnya usia kawin kucing rata-rata 10 bulan. Bahkan cinta tetap berlaku indah pada hewan, bukan hanya manusia. Gue langsung mati-matian nyari kucing yang cocok buat kucing gue.
₪₪₪₪₪₪₪₪₪₪₪₪
   Sama halnya dengan gue yang mati-matian nyari cinta, sama dengan prinsip ekonomi, kalau cinta ditolak itu ibaratnya kita mau beli barang, tetapi uang kita kagak cukup. Jadi harus siap segalanya kalau mau nembak cewek, tapi menurut gue itu prinsip cinta yang salah. Kalau gue, lebih baik tampil apa adanya, tidak mengada-ada, karena lebih baik kita dicintai apa adanya, bukan karena ada apanya.
₪₪₪₪₪₪₪₪₪₪₪₪
   Gue pernah waktu itu pacaran dengan seorang cewek, lebih muda 2 tahun dari gue. Dia baik banget, sampai pada suatu hari dia ngobrol sama gue, "Kamu tambah gemuk ya, kalau ketemuan pake jaket ya" | "ha? buat apa sih?" | "Ya biar nggak kelihatan gemuk-gemuk amat" | "Oke deh" . Seperti biasa, cinta mengalahkan segalanya. Lama-kelamaan gue merasa hubungan gue dengan dia memudar. Mungkin cinta kita udah redup, pudar, gelap dalam hati, sekarat dan sirna (efek samping kebanyakan baca bukunya Kahlil Ghibran). Akhirnya gue mutusin dia, gue merasa dia tidak mencintai gue apa adanya, melainkan dia mencintai gue sesuai yang dia mau. Mungkin sama dengan kucing gue, meskipun dia lama banget nunggu pasangannya, tapi dia tetap sabar, Dari pengalaman itulah, gue mendapatkan pencerahan, lebih baik "menunggu" tetapi dalam artian "tidak pasrah" dan berakhir "indah, daripada "tergesa-gesa" dalam artian "terpaksa" dan berakhir "tidak indah"

01-04-2012



 
;