Galau sendirian emang nggak enak, ibarat nasi bungkus, bukan nasi bungkus namanya kalau nggak ada bungkusnya. Ada aja hal yang bikin orang sekitar kita ikutan galau. Gue pernah nulis kata bijak yang berbau "galau" di status. 5 menit kemudian, ada salah satu temen gue yang sms, |eh, gue bentar lagi ke rumah lo ya, gue mau curhat"| Ya gue bolehin aja. Awalnya gue kira dia mau curhat tentang bola, atau apa yang berhubungan dengan hobinya, eh nggak taunya dia malah curhat soal cinta. Bawaannya pengen garuk-garuk tanah kalau ngomongin soal cinta. Gue langsung ikutan galau dengerin curhatnya dia.
═════════ஜ۩۞۩ஜ═════════
Temen gue, sebut saja Fariz (nama disamarkan), dia curhat ke gue kalau dia lagi unrequited love sama seseorang, atau bahasa lebainya "cinta tak tersampaikan". Nasibnya persis sama gue saat ini, gue suka sama seseorang bahkan udah lama banget gue nyimpen perasaan gue. Gengsi kalau ditolak lah, apa lah, saat itu gue masih kelas 8, masih labil banget (ha?). Fariz tau segala sesuatu tentang cewek yang disukainya, mulai dari makanan kesukaannya, kalau pulang sekolah naik apa, barang favoritnya, genre lagu favoritnya sampai artis kesukaannya. Gue pun juga begitu, gue tau segala hal kecil tentang cewek yang gue sukai. Intinya kita sama-sama galau stadium 4, parah.
═════════ஜ۩۞۩ஜ═════════
Kita berdua sama-sama bingung apa yang harus dilakuin, Fariz makin hari makin stres, gue makin lama makin gila, yah memang banyak banget yang cinta bisa lakuin ke kita. Suatu hari, gue dan Fariz cabut ke kantin sekolah waktu jam istirahat, mirisnya gue ketemu cewek yang gue taksir ! Bumi, bejek-bejeklah aku hingga mukaku terlihat seperti Brad Pitt ! Jelas, gue nggak siap mental buat ketemu dia secara tiba-tiba gini, waktu itu rambut gue baru aja dipotong ala deodorant style zaman kemerdekaan dulu. Otak gue berpikir cepat, sampai gue dapet satu jawaban. "stay cool", itulah solusi paling tepat, tapi sayangnya gaya cool gue sama kayak orang nggak bisa boker 1 minggu. Ancur deh pokoknya, upaya untuk jaim : gagal total.
═════════ஜ۩۞۩ஜ═════════
Pulang sekolah, seperti biasa, kalau gue galau, bawaannya pengen tidur melulu. Layaknya sinetron, pikiran-pikiran tentang "dia" melintas begitu aja di otak gue. Wajahnya yang cantik banget, senyumnya yang bisa bikin gue mimisan, dan hal-hal lainnya. Makin hari makin galau, nangis dibawah guyuran shower (ha?), tiap hari mimpiin dia, tapi apa daya gue ngerasa belum mampu ngedapetin dia.
═════════ஜ۩۞۩ஜ═════════
Sampai pada akhirnya, Fariz menginap di rumah gue, di cerita banyak tentang cewek yang disukainya, tapi dia tetep kagak mau nyatain cintanya, sama kayak gue. Akhirnya gue dan Fariz menemukan solusi yang tepat untuk semua ini : "MENUNGGU", hanya itu yang bisa kita lakuin, nggak ada yang lain. Sampai-sampai cewek yang kita taksir udah punya cowok, miris banget. Beruntung, gue bisa menngambil hikmah dari semua ini, "mimpi tanpa eksekusi adalah lamunan, eksekusi tanpa pemikiran adalah mimpi buruk", terlalu pasrah jelas akan bernasib persis kayak gue dan Fariz alami. Terlalu gegabah juga nggak bakal positif hasilnya. Dan sampai saat ini, cewek itu masih jadi unrequited love gue. Tapi gue rasa gue bisa ngelupain dia dan mem-blacklist dia dari hati gue, begitu juga dengan Fariz. Mungkin.
01-04-2012
2 komentar:
apik bos :D
thanks ! keep read ! :)
Posting Komentar