Rabu, 18 April 2012

MERINDING DISKO

   Entah kenapa, gue pengen update entry tentang liburan. Kali ini, gue mau cerita tentang liburan gokil ala gue, Dova, Dicky, Khafidz dan Agung (lagi). Ya, waktu itu liburan SMP kelas sembilan. Pilihan jatuh pada "BALI". Yippi! alamak! amigos! sayur! Seneng setengah mati gue bisa liburan ke Bali yang terkenal sebagai objek wisata paling diminati para turis, termasuk gue. Sebelumnya, guru kita udah janji kalo kita semua bakal menginap di hotel berbintang. Kelihatannya keren banget bisa nginep di hotel berbintang, tapi setelah nyampe di hotel, gue baru nyadar kalo tuh hotel ternyata bintang dua. Dengan ornamen ala Bali dan patung-patung yang hampir ada di setiap sudut, membuat hati gue yang riang dan senang menjadi takut dan..... pengen cepet pulang.
¤═════════۞══════════¤ 
   Kita semua menginap disana selama tiga hari dua malam, ada satu masalah besar yang gue alami, yaitu: GUE TAKUT. Udah pasti gue nggak bakalan bisa tidur nyenyak selama dua malam. Rasa takut gue memudar setelah gue tahu kalo gue bakal tidur bareng empat temen absurd gue (Dova, Dicky, Khafidz, Agung). Mirisnya, kamar kita terletak di pojokan yang gelap, disitu ada menara air yang menjulang tinggi. Ya, rasa takut gue yang memudar langsung memuncak lagi. Malam pertama, kita menghabiskan malam dengan keliling-keliling hotel, mampir dan berantakin kamar temen yang lain, main gitar sambil nyanyi-nyanyi nggak jelas, lempar-lemparan kacang, dan banyak lagi kegiatan gokil ala kita berlima malam itu. Dan beruntung, nggak ada kejadian aneh malam itu, hanya saja, GUE CUMA TIDUR 1 JAM! 1 JAM! (caps lock jebol).
¤═════════۞══════════¤ 
   Hari kedua, mata gue berkantung cukup gede gara-gara kurang istirahat. Ya, gue cukup keren waktu itu, gara-gara gue dibilang seperti keturunan China sangking gedenya kantung mata gue. Pagi dan siang kita semua pergi ke banyak objek wisata di Bali, jujur gue lupa namanya. Seru banget emang, momen itu nggak disia-siain sama salah satu temen gue,  yaitu Dova. Dia nembak seorang cewek yang dia suka dari dulu, dan hasilnya: mereka berdua jadian. Tapi malamnya, keadaan jadi beda jauh dengan pagi dan siang. Entah kenapa, suhu jadi turun drastis dan dingin banget. Lagi-lagi rutinitas kira berlima keliling-keliling hotel nggak jelas. Waktu kita berliima ngelewatin salah satu kamar, entah kenapa pintu kamar langsung ditutup, mungkin takut kamarnya kita porak-porandakan dengan biadab dan tidak 'berperikekamaran'.
¤═════════۞══════════¤ 
   Kita mutusin buat nggak tidur sama sekali malam ini, jam 12 malam masih belum ada yang tidur di antara kita berlima. Tapi 15 menit kemudian, Dova mutusin buat tidur, dia matiin lampu kamar dan tanpa sengaja dia melihat sosok manusia dibungkus kain putih dengan jumawa berdiri di atas menara air tepat di sampiing kamar kita. Dia semakin penasaran dan melihat lebih dekat dari jendela, sonta dia teriak, "BUSET! ADA POCONG WOI! AAAAAA!", jerit dia persis ABG labil kejepit pintu. Dova lompat dengan biadab ke kasur gue dan... hancur. Ya, kasur yang pastinya kita nggak tau milik siapa, hancur kena tindihan biadab dari seorang yang biadab. Sontak gue ikutan takut dan buru-buru nutupin muka dengan selimut. "Lo beneran liat pocong, dov?", tanya gue dengan perasaan takut. "Beneran, liat aja sendiri kalo nggak percaya!", jawab dia dengan muka yang sama dengan gue. Agung yang kelihatan santai banget langsung mengecek dengan melihat ke arah jendela, dia bilang dengan muka datar, "Beneran ada ternyata", dia langsung tidur tengkurap dengan selimut di atasnya. Buset nih anak, kelihatannya doang berani, eh malah takut juga. Gue dan Dova mutusin buat keliling-keliling hotel (lagi). Kita cerita kejadian ini ke temen-temen yang ternyata juga belum tidur malam itu, lebih tepatnya jam 12.30 dini hari. Eh, mereka yang denger cerita kita malah ketawa nggak percaya. Langsung saja gue dan Dova memporak-porandakan kamar mereka dengan biadab.
¤═════════۞══════════¤  
   Hari terakhir di Bali, kita habiskan dengan pergi ke Pantai Kuta (baca: Kute). Agenda kita yang sebenarnya adalah: ngobrol dengan bule. Yang lainnya fasih banget ngobrolnya, eh kita berlima malah ngobrol dengan bule mabuk. Dengan kesotoy-an kita dalam berbahasa inggris, kita berlima ngobrol dengan topik yang nggak jelas banget seperti, "Are you have been married, sir?", kosa kata kita berlima berantakan banget waktu itu, cuman Dova aja yang fasih. Sandal gue hilang ditelan ombak waktu itu, akhirnya gue pulang ke hotel dengan kaki telanjang. Untungnya waktu di pantai, nggak ada temen gue yang nulis-nulis nama pacarnya di pasir. Bisa-bisa gue muntah dan ngambang di laut. Sesampainya di hotel, kita mengemas barang dan bersiap pulang, setelah kita siap, kita semua keluar dari kamar, gue menutup pintu dan.....merinding.

18-04-2012

6 komentar:

Anonim mengatakan...

wah, jadi inget masa masa di bali dulu gan :D keren banget, ane suka!

Rifqi Kodok mengatakan...

haha, sip bro. :)
nostalgia nih. keep read ya. :)

Khafidz Hidayatulloh mengatakan...

wkwk, ngakak aku le.. XD
Ralat: hotelnya berbintang 3 bukan 2

Rifqi Kodok mengatakan...

oke. maklum lupa bro. -___-
:D

Anonim mengatakan...

Wew.. ntu beneran pocong bro?
hii

Rifqi Kodok mengatakan...

iya bos :D
serem emang

Posting Komentar

 
;